Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sisi Kelam Lingkungan Sekolah yang Tak Banyak Diketahui Orang Tua

13 November 2024   08:00 Diperbarui: 13 November 2024   08:23 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teori self-determination theory oleh Deci dan Ryan menggarisbawahi pentingnya keseimbangan antara kebutuhan otonomi, kompetensi, dan keterhubungan dalam mendukung kesehatan mental dan motivasi intrinsik siswa. Ketika anak merasa tekanan eksternal terlalu kuat tanpa dukungan emosional, keseimbangan ini terganggu, yang pada akhirnya menurunkan kesejahteraan mereka.

 3. Kurangnya Pendidikan Sosial-Emosional

Banyak sekolah masih fokus pada aspek akademik tanpa menekankan pada pengembangan kecerdasan sosial-emosional. Padahal, kecerdasan emosional memainkan peran penting dalam membangun hubungan sehat, mengatasi konflik, dan menyesuaikan diri dengan tantangan kehidupan.

 Menurut Collaborative for Academic, Social, and Emotional Learning (CASEL), pembelajaran sosial-emosional (SEL) yang kuat membantu siswa mengembangkan empati, pengendalian diri, dan keterampilan berkomunikasi yang baik.

Ketidakhadiran pendidikan SEL yang memadai di sekolah dapat membuat siswa kesulitan mengenali emosi mereka sendiri atau berinteraksi secara efektif dengan orang lain. Hal ini juga berpotensi memicu munculnya masalah seperti agresi, kurangnya empati, dan kecenderungan perilaku antisosial.

 4. Diskriminasi dan Eksklusi

Masalah lain yang sering kali tidak terlihat adalah diskriminasi, baik berdasarkan ras, latar belakang sosial-ekonomi, maupun kemampuan. Siswa dari kelompok minoritas atau yang memiliki kebutuhan khusus sering kali menghadapi eksklusi sosial atau stereotip yang merugikan. 

Data dari UNICEF menunjukkan bahwa anak-anak dari latar belakang ekonomi rendah lebih cenderung mengalami kesenjangan dalam akses ke pendidikan berkualitas dan dukungan sosial yang layak.

Teori labeling yang dikemukakan oleh Howard Becker menjelaskan bagaimana label atau stigma yang diberikan pada individu dapat memengaruhi identitas diri mereka. Anak-anak yang diberi label negatif oleh teman sebaya atau guru berpotensi menginternalisasi stigma tersebut, yang dapat mengurangi rasa percaya diri dan motivasi mereka.

 5. Dampak Teknologi yang Tidak Dikontrol

Sementara teknologi memiliki peran penting dalam mendukung pembelajaran, penggunaannya yang tidak diawasi di lingkungan sekolah bisa menjadi bumerang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun