Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Masalah "Lonely Marriage" dalam Suatu Hubungan Pernikahan dan Cara Sederhana Mengatasinya

11 November 2024   21:00 Diperbarui: 11 November 2024   21:01 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(https://www.verywellmind.com/what-to-do-if-youre-married-but-lonely-5207913)

Pernikahan sering dipandang sebagai bentuk hubungan paling intim, tempat di mana dua orang saling mendukung dan merasakan kebahagiaan bersama. Namun, tak jarang, pernikahan yang tampak harmonis dari luar menyimpan kesepian di dalamnya. Fenomena ini dikenal sebagai "lonely marriage" atau pernikahan yang terasa sepi. Meskipun pasangan hidup bersama secara fisik, ada jarak emosional yang membuat salah satu atau kedua belah pihak merasa terisolasi. Berikut penjelasan mengenai penyebab masalah ini, data terkait, serta cara mengatasinya.

 Mengapa Lonely Marriage Bisa Terjadi?

Banyak faktor yang dapat menyebabkan kesepian dalam pernikahan, mulai dari perubahan dalam kehidupan sehari-hari hingga ketidakmampuan berkomunikasi secara efektif. Berikut beberapa penyebab umum:

1. Kurangnya Komunikasi yang Bermakna: Komunikasi yang dangkal, seperti membahas tugas rumah tangga atau jadwal anak-anak, dapat membuat pasangan kehilangan ikatan emosional yang lebih dalam. Menurut survei oleh Marriage Foundation, sekitar 42% pasangan yang melaporkan merasa terisolasi mengaku komunikasi mereka cenderung fungsional dan minim emosi.

2. Stres dan Tekanan Hidup: Kehidupan modern yang penuh tekanan, baik karena pekerjaan, keuangan, atau tanggung jawab keluarga, sering kali menyita waktu dan energi yang seharusnya digunakan untuk memperkuat hubungan. Sebuah penelitian dari American Psychological Association menemukan bahwa pasangan yang bekerja lebih dari 50 jam per minggu memiliki risiko dua kali lipat merasa terasing satu sama lain dibandingkan mereka yang bekerja lebih sedikit.

3. Prioritas yang Berubah: Setelah bertahun-tahun menikah, fokus pasangan sering kali beralih ke hal-hal lain seperti karier, anak-anak, atau bahkan hobi pribadi. Ketika perhatian tidak lagi terpusat pada satu sama lain, jarak emosional dapat muncul.

4. Kurangnya Sentuhan Fisik dan Emosi: Keintiman fisik dan emosi adalah kunci dalam menjaga kedekatan dalam pernikahan. Tanpa adanya pelukan, ciuman, dan momen-momen penuh kasih, pernikahan dapat terasa datar dan kosong. Menurut riset dari Kinsey Institute, 70% pasangan yang merasa tidak puas secara fisik juga mengalami kesepian emosional.

 Dampak Masalah Lonely Marriage

Kesepian dalam pernikahan dapat memiliki dampak jangka panjang pada kesehatan mental dan kebahagiaan individu. Beberapa dampak yang mungkin terjadi antara lain:

- Depresi dan Kecemasan: Ketika seseorang merasa tidak mendapatkan dukungan emosional yang diinginkan dari pasangannya, risiko mengalami depresi dan kecemasan meningkat. Studi oleh Journal of Family Psychology menunjukkan bahwa 60% pasangan yang melaporkan perasaan kesepian dalam pernikahan mereka memiliki gejala depresi lebih tinggi dibandingkan pasangan yang merasa puas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun