Membaca adalah aktivitas yang mengasyikkan dan bermanfaat, baik untuk mengembangkan pengetahuan maupun merilekskan pikiran. Namun, banyak pembaca mengalami fenomena yang dikenal dengan istilah "zoning out," yaitu ketika seseorang membaca, tetapi pikirannya melayang jauh, membuat mereka kehilangan fokus dan tidak memahami apa yang baru saja dibaca. Fenomena ini cukup umum terjadi, dan pemahaman tentang penyebab serta cara mengatasinya dapat membantu pembaca lebih efektif menikmati dan menyerap materi bacaan mereka.
Apa itu "Zoning Out"?
"Zoning out" merujuk pada kondisi ketika otak seseorang menjadi tidak fokus selama aktivitas tertentu, termasuk membaca, sehingga mereka secara fisik masih terlihat melakukan aktivitas tersebut, tetapi secara mental sedang memikirkan hal lain. Para ahli psikologi sering menyebut fenomena ini sebagai bentuk mind wandering, atau melamun, yang terjadi ketika pikiran seseorang tidak terfokus pada tugas saat ini.
Penelitian menunjukkan bahwa rata-rata orang dapat mengalami mind wandering hingga 30% dari waktu mereka dalam sehari. Bagi pembaca, kondisi ini berarti bahwa sebagian besar dari halaman yang mereka baca mungkin berlalu tanpa pemahaman yang mendalam. Sebuah studi yang dilakukan oleh University of California menemukan bahwa aktivitas melamun dapat mengurangi pemahaman bacaan hingga 20-40%. Hal ini tentunya berdampak pada efektivitas dan kualitas waktu yang dihabiskan untuk membaca.
Mengapa "Zoning Out" Terjadi saat Membaca?
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang "zoning out" saat membaca:
Kelelahan Mental: Otak manusia memiliki kapasitas terbatas untuk tetap fokus dalam satu periode tertentu. Ketika seseorang membaca dalam waktu lama atau dalam kondisi yang sudah lelah, peluang terjadinya zoning out meningkat. Penelitian menunjukkan bahwa manusia hanya mampu mempertahankan fokus penuh selama 45-50 menit sebelum memerlukan istirahat singkat.
Kebiasaan Multitasking: Kebiasaan melakukan banyak hal sekaligus atau multitasking membuat otak terbiasa berpindah-pindah fokus dengan cepat. Ini membuat seseorang lebih rentan "zoning out" saat mencoba fokus pada satu tugas untuk waktu yang lama, seperti membaca.
Lingkungan yang Tidak Mendukung: Kebisingan, gangguan elektronik, atau pencahayaan yang tidak tepat juga dapat mempengaruhi konsentrasi saat membaca. Sebuah survei oleh Pew Research Center mencatat bahwa 67% pembaca melaporkan bahwa lingkungan yang bising mengganggu fokus mereka.
Minat terhadap Materi Bacaan: Jika materi bacaan dirasa membosankan atau kurang menarik, pembaca cenderung kehilangan perhatian dan "zoning out". Ketika pikiran merasa tidak terstimulasi, otak dengan cepat mencari rangsangan lain, seperti memikirkan tugas yang akan datang atau hal-hal lain yang tidak berhubungan.
Dampak "Zoning Out" bagi Pembaca
Kondisi ini jelas berdampak pada efektivitas membaca. Selain kehilangan waktu, pembaca juga kehilangan pemahaman terhadap isi materi, sehingga mereka harus membaca ulang bagian yang sama, yang dapat mengurangi kepercayaan diri dan motivasi untuk melanjutkan. Akibatnya, kegiatan yang seharusnya menjadi aktivitas menyenangkan berubah menjadi pengalaman frustrasi.
Dalam jangka panjang, jika "zoning out" menjadi kebiasaan, hal ini bisa menurunkan kecepatan membaca serta membuat pembaca kehilangan kenikmatan dan manfaat dari aktivitas tersebut. Oleh karena itu, penting untuk memahami strategi untuk mengatasi dan mencegah "zoning out".
Cara Mengatasi dan Mencegah "Zoning Out" saat Membaca
Mengatur Durasi Membaca: Seperti halnya otot yang perlu istirahat setelah digunakan terus-menerus, otak juga memerlukan jeda untuk memulihkan fokus. Terapkan teknik Pomodoro, yaitu membaca selama 25-30 menit, lalu beristirahat 5 menit, dan ulangi. Penelitian menunjukkan bahwa teknik ini membantu meningkatkan konsentrasi jangka panjang.
Menciptakan Lingkungan yang Ideal: Pastikan lingkungan tempat membaca bebas dari gangguan. Hindari perangkat elektronik yang bisa memicu distraksi, seperti ponsel atau komputer. Cobalah membaca di ruangan dengan pencahayaan yang baik dan posisi duduk yang nyaman untuk meningkatkan fokus.
Memilih Bacaan yang Menarik: Memilih buku atau artikel yang benar-benar menarik minat Anda akan mengurangi kemungkinan "zoning out." Bacaan yang menarik membuat otak lebih terlibat secara alami dan lebih kecil kemungkinannya untuk melamun.
Membaca Secara Aktif: Teknik seperti active reading atau membaca aktif dapat membantu meningkatkan konsentrasi. Tandai bagian penting, catat poin-poin utama, atau ajukan pertanyaan kepada diri sendiri tentang isi bacaan. Dengan cara ini, otak dipaksa untuk terlibat dalam proses membaca, sehingga mengurangi kemungkinan melamun.
Berlatih Mindfulness: Latihan kesadaran penuh atau mindfulness dapat membantu melatih otak untuk tetap fokus pada saat ini. Berlatih meditasi mindfulness selama beberapa menit sebelum membaca bisa membantu menenangkan pikiran dan memusatkan perhatian pada buku yang dibaca.
Mengelola Kelelahan: Pastikan Anda membaca dalam kondisi yang cukup segar, baik secara fisik maupun mental. Jika merasa kelelahan, lebih baik beristirahat sejenak dan kembali membaca saat sudah merasa lebih bertenaga.
Kesimpulan
"Zoning out" adalah fenomena umum yang dialami banyak pembaca, namun bukanlah hambatan yang tak dapat diatasi. Dengan memahami penyebabnya dan menerapkan strategi yang tepat, pembaca dapat meningkatkan fokus, menikmati pengalaman membaca lebih baik, dan mendapatkan manfaat maksimal dari setiap halaman yang mereka baca. Membuat lingkungan yang mendukung, memilih bacaan yang sesuai, serta berlatih membaca secara aktif adalah langkah-langkah efektif untuk menjaga pikiran tetap terpusat dan menikmati aktivitas membaca tanpa gangguan.
#SalamLiterasi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI