Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Benarkah Kurikulum Yang Sekarang Secara Tak Langsung Menjadi Penyebab Utama Sebagian Guru Sering Meninggalkan Kelas pada Saat Jam Mengajar?

8 November 2024   11:04 Diperbarui: 8 November 2024   11:26 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

4. Kurangnya Pelatihan dan Keterbatasan Sumber Daya

Salah satu kritik terhadap implementasi kurikulum adalah kurangnya pelatihan untuk membantu guru beradaptasi dengan metode yang baru. Banyak guru yang merasa tidak memiliki kemampuan atau alat yang cukup untuk memenuhi standar baru ini. Hal ini sering kali menyebabkan guru meninggalkan kelas untuk mencari sumber daya atau berkonsultasi dengan rekan kerja, yang sebenarnya mengindikasikan bahwa mereka belum sepenuhnya siap dengan kurikulum yang ada.

Pendekatan teori kesiapan mengajar (teacher readiness) menyarankan bahwa keberhasilan implementasi kurikulum sangat bergantung pada kesiapan guru, baik secara profesional maupun emosional. Ketika guru tidak merasa siap, mereka akan mudah stres dan cenderung menghindari jam tatap muka dengan siswa.

5. Dampak Negatif terhadap Siswa

Ketika guru sering meninggalkan kelas, siswa kehilangan arah dan merasa kurang mendapatkan perhatian, yang dapat memengaruhi motivasi belajar mereka. Menurut teori keterikatan (attachment theory), interaksi positif dan keterlibatan guru secara langsung berperan besar dalam membangun rasa aman dan motivasi belajar siswa. Jika siswa terlalu sering ditinggal tanpa arahan yang jelas, ini berpotensi menurunkan minat belajar mereka dan menyebabkan ketidakstabilan dalam penguasaan materi.

6. Potensi Solusi: Pendekatan Pengurangan Beban dan Peran Teknologi

Ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi beban kerja guru dan meningkatkan efektivitas kurikulum. Penggunaan teknologi untuk membantu dalam pengolahan data siswa serta pelatihan khusus dalam manajemen waktu dan keterampilan administrasi dapat memberikan dampak positif. Sebagai contoh, sistem manajemen pembelajaran (learning management system) bisa membantu guru dalam menyederhanakan proses penilaian dan pencatatan, sehingga lebih efisien dalam mengelola waktu mereka.

Kesimpulan

Dengan segala tuntutan yang ada, kurikulum saat ini memang memiliki dampak signifikan terhadap beban kerja guru. Beban administratif, peran ganda, dan kebutuhan evaluasi berbasis proyek dapat menyebabkan guru merasa perlu meninggalkan kelas saat jam mengajar. Untuk meningkatkan efektivitas, penting bagi pihak berwenang untuk mempertimbangkan dukungan pelatihan dan sumber daya yang memadai bagi guru. Dengan begitu, kurikulum yang ada dapat dijalankan lebih efektif, tanpa mengorbankan kualitas interaksi guru dan siswa di dalam kelas.

#SalamLiterasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun