Guru diharapkan tidak hanya diperhatikan dari sisi kesejahteraan, tetapi juga dari sisi profesionalisme. Salah satu isu yang banyak diangkat adalah percepatan proses sertifikasi guru serta perbaikan sistem pengangkatan guru honorer menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dan Pegawai Negeri Sipil (PNS). Sertifikasi ini penting untuk memastikan bahwa semua guru memiliki standar kompetensi yang memadai sehingga kualitas pendidikan bisa lebih merata di seluruh Indonesia.
 2. Reformasi Kurikulum dan Digitalisasi Pendidikan
Para guru juga berharap Abdul Mu'ti mampu melanjutkan reformasi kurikulum yang relevan dengan kebutuhan zaman. Salah satu kurikulum yang kini banyak dibicarakan adalah Kurikulum Merdeka, yang mulai diperkenalkan pada tahun 2021. Kurikulum ini memberi fleksibilitas kepada guru untuk mengembangkan proses belajar-mengajar yang sesuai dengan kebutuhan siswa di era digital.
Namun, implementasi kurikulum ini masih menghadapi berbagai tantangan. Salah satu yang paling signifikan adalah kurangnya infrastruktur teknologi di banyak sekolah, terutama di daerah pelosok. Digitalisasi pendidikan menjadi isu utama yang perlu segera ditangani. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2022, sekitar 12.000 sekolah di Indonesia belum memiliki akses internet yang memadai, yang tentunya menjadi penghambat dalam proses digitalisasi pendidikan. Dengan latar belakang Abdul Mu'ti yang sudah terbiasa dengan manajemen pendidikan di lembaga besar seperti Muhammadiyah, para guru berharap ia mampu mendorong pemerataan akses teknologi di seluruh sekolah Indonesia.
 3. Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Pelatihan Guru
Dalam sebuah survei pada 2023, sekitar 67% guru di Indonesia merasa perlu mendapatkan pelatihan tambahan untuk menghadapi tantangan baru dalam proses belajar mengajar. Ini menunjukkan bahwa masih banyak guru yang membutuhkan pengembangan keterampilan, terutama dalam memanfaatkan teknologi pendidikan. Pelatihan berkelanjutan bagi guru menjadi salah satu harapan besar bagi Abdul Mu'ti untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan mendorong inovasi di kelas.
Salah satu langkah yang diharapkan adalah adanya kerjasama lebih erat antara pemerintah dengan institusi pendidikan tinggi dan pusat-pusat pelatihan guru. Dengan demikian, para guru bisa mendapatkan akses yang lebih baik terhadap pelatihan yang relevan dengan tantangan pendidikan masa kini, seperti penggunaan platform digital dalam pembelajaran dan penerapan metode-metode pengajaran yang lebih interaktif.
 4. Pemerataan Kualitas Pendidikan
Masalah ketimpangan pendidikan antara daerah perkotaan dan pedesaan masih menjadi masalah besar di Indonesia. Data dari Kemendikbudristek pada 2023 menunjukkan bahwa kualitas pendidikan di daerah tertinggal masih jauh tertinggal dibandingkan dengan kota-kota besar. Banyak sekolah di daerah terpencil yang kekurangan fasilitas, tenaga pengajar berkualitas, dan akses terhadap bahan ajar modern.
Para guru berharap Abdul Mu'ti bisa membawa perubahan yang signifikan dalam hal pemerataan pendidikan, dengan fokus khusus pada penyediaan fasilitas pendidikan yang memadai di daerah terpencil. Kebijakan afirmatif untuk daerah-daerah tertinggal perlu diprioritaskan agar anak-anak di seluruh pelosok negeri bisa mendapatkan pendidikan yang layak.
 Tantangan dan Peluang