Samarinda, 20 Oktober 2024- Menjadi hari yang bersejarah bagi Bangsa Indonesia, tepat pada minggu 20 Oktober 2024 lalu Prabowo dan Gibran resmi di lantik oleh MPR sebagai Presiden dan Wakil Presiden ke-8 Republik Indonesia yang baru.Â
Diangkatnya Prabowo dan Gibran menjadi Presiden dan Wakil Presiden menjadi penanda awal dimulainya kabinet pemerintahan baru di bawah komando mantan panglima Kostrad tersebut.
Dalam perjalanannya menuju kursi RI-1, Prabowo dan Gibran harus melalui jalan yang cukup terjal. Dimulai dari Prabowo yang harus mencalonkan sebanyak 3 kali sejak menjadi cawapres Megawati pada pilpres 2009 lalu, Â kalah di pilpres 2014 dan 2019, hingga penetapan cawapres yang kontroversial akibat tudingan adanya dinasti politik dan isu pelanggaran konstitusi.
Pasangan Prabowo Gibran membawa harapan besar bagi sebagian masyarakat, terutama kolaborasi antara seorang politisi berpengalaman dengan pemimpin muda yang berpotensi membawa inovasi. Namun, tak dapat dipungkiri bahwa pemerintahan Prabowo Gibran juga menghadapi tantangan serta kritik dari berbagai kalangan.
Kabinet Prabowo-Gibran dihadapkan pada berbagai tantangan dalam lima tahun ke depan yang menuntut kebijakan strategis dan tindakan nyata. Mengingat kompleksitas isu-isu nasional dan global yang dihadapi, lima pekerjaan rumah (PR) besar telah diidentifikasi sebagai fokus utama untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional.Â
Berikut adalah lima PR utama yang harus dihadapi kabinet ini: ketahanan pangan, pendidikan berkualitas, kesejahteraan guru, pembangunan infrastruktur, dan pelestarian lingkungan.
1. Ketahanan Pangan dan Kesejahteraan Petani
Ketahanan pangan adalah salah satu isu utama yang menjadi prioritas pemerintahan Prabowo-Gibran. Sebagai negara agraris, Indonesia memiliki potensi besar untuk mencapai swasembada pangan, namun masalah distribusi input pertanian, fluktuasi harga komoditas, dan infrastruktur pertanian yang belum memadai menghambat pencapaian tersebut.
Prabowo berkomitmen untuk memperkuat swasembada pangan melalui jaminan ketersediaan pupuk, benih unggul, dan pestisida langsung kepada petani.