Dari data tersebut muncul pertanyaan lain yang mengganjal pemikiran kita, yakni "kemana negara China sebagai pionir atau pencetus aplikasi sosial Media tersebut?" Apakah penduduknya tak diajarkan bahwa bermain Tiktok itu sangat membahagiakan?
Di China sendiri nama aplikasi Tiktok sendiri tak akan kita jumpai, masyarakat di sana justru familiar dengan nama awal Tiktok itu sendiri yakni Douyin.  Maka dari itu, untuk data dari China kita tidak paparkan karena hanya mengambil dari nama Tiktok saja.
Konten-Konten Tiktok saat Ini dan Hobi Scrolling Masyarakat Indonesia
Kalau sebagian dari kita ditanya, apakah scrolling tiktok termasuk ke dalam hobi baru? Jawabnya mungkin beragam, dan jawabannya pasti ia. Karena pada dasarnya, scrolling sendiri adalah kegiatan lama yakni melakukan aktivitas mengamati hal-hal atau berita yang terjadi di seluruh dunia melalui media sosial yang biasanya diunggah oleh pengguna media sosial itu sendiri.Â
Cara kerjanya sendiri bisa dikatakan tiktok ini sama saja seperti sosial media yang lain.Â
Mengandalkan visualisasi gambar bergerak serta tren-tren efek yang viral kemudian diintegrasikan dengan ragam peristiwa yang terjadi di sekitar kita, membuat aplikasi ini menjadi primadona di kalangan masyarakat di berbagai kelas serta bahkan mampu mengalahkan pamor televisi.Â
Konten-konten yang disajikan pun juga beragam tergantung dari jenis hobi yang kita tulis pada saat pertama kali membuat akun tiktok tersebut. Tiktok sendiri hanya menampilkan tayangan informasi yang memang sering kita saksikan saja.Â
Misalnya, pada saat kita memlih hobi olahraga sepakbola pada saat mendaftar, maka sejak awal tayangan yang ditampilkan adalah tentang pertandingan sepakbola dan akan berubah apabila kita menyaksikan tayangan-tayangan yang kita cari sendiri di aplikasi tersebut.
Konten Negatif, Spam Penipuan, Hingga Ujaran Kebencian
Tak semua sosial media memang yang bisa tampil bersih di depan mata para usernya dengan menampilkan konten-konten yang mendidik dan bermanfaat. Sekali lagi itu semua tergantung dari si pengunggah yang peduli dengan konten-konten positif tersebut. Sering kita jumpai bahwa konten-konten yang tampil di tiktok justru tak berisi konten yang positif.Â