Ketiga, evaluasi pendidikan harus lebih inklusif dan tidak hanya berfokus pada aspek akademis. Keterampilan non-akademis seperti kreativitas, kolaborasi, dan kecerdasan emosional juga harus mendapatkan tempat dalam sistem pendidikan kita.
Terakhir, perlu ada apresiasi yang lebih besar terhadap peran guru. Pelatihan dan pengembangan profesional harus menjadi prioritas, sehingga mereka dapat terus mengembangkan kemampuan dan adaptasi mereka terhadap perubahan. Hanya dengan cara ini, kita dapat menjembatani kesenjangan antara "apa yang di atas ngomong" dan "apa yang di bawah nangkap".
#SalamLiterasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H