5. Keberlanjutan dan Konsistensi
Seringnya perubahan kurikulum bisa membingungkan guru, siswa, dan orang tua. Mengubah kembali ke Kurikulum 2013 mungkin akan menciptakan ketidakstabilan dan mempengaruhi konsistensi dalam pendidikan. Kurikulum Merdeka, jika diberikan waktu dan dukungan yang memadai, mungkin akan lebih berhasil dalam jangka panjang.
 6. Perspektif Jangka Panjang
Dalam jangka panjang, Kurikulum Merdeka menawarkan potensi untuk menghasilkan lulusan yang lebih siap menghadapi tantangan masa depan, karena pendekatannya yang lebih fleksibel dan adaptif. Kembali ke Kurikulum 2013 mungkin menawarkan stabilitas, tetapi bisa membatasi pengembangan potensi penuh siswa dalam konteks yang lebih dinamis.
 Kesimpulan
Keputusan untuk kembali menerapkan Kurikulum 2013 harus didasarkan pada evaluasi yang menyeluruh terhadap kebutuhan pendidikan saat ini, kesiapan guru, dan arah masa depan pendidikan Indonesia. Daripada langsung kembali ke kurikulum lama, mungkin lebih baik fokus pada bagaimana mengoptimalkan Kurikulum Merdeka dengan memberikan dukungan dan pelatihan yang lebih baik kepada para guru, serta menyesuaikan implementasi agar lebih efektif.
#SalamLiterasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H