Akibatnya, siswa bisa menjadi kurang termotivasi dan merasa pembelajaran kurang relevan dengan kebutuhan mereka, sehingga potensi mereka tidak berkembang secara optimal.
Dampak Sikap Kolot bagi Seorang Guru
Sikap kolot pada seorang guru dapat memiliki dampak negatif yang signifikan, baik terhadap diri guru tersebut maupun terhadap peserta didik yang diajar. Salah satu dampak utama adalah stagnasi dalam metode pengajaran.
Guru yang kolot cenderung tidak memperbarui pengetahuan atau keterampilan mereka, yang dapat mengakibatkan pendekatan pengajaran yang kurang relevan dengan perkembangan zaman.
Hal ini membuat materi yang disampaikan menjadi kurang menarik dan tidak sesuai dengan kebutuhan peserta didik, sehingga dapat mengurangi efektivitas pembelajaran.
Selain itu, sikap kolot juga dapat mempengaruhi hubungan guru dengan peserta didik. Guru yang tidak mau mendengarkan masukan atau ide-ide baru dari siswa mungkin akan dianggap kurang responsif atau tidak peduli, yang bisa menurunkan motivasi belajar dan rasa hormat siswa terhadap guru tersebut.Â
Siswa mungkin merasa bahwa pandangan dan kebutuhan mereka tidak dihargai, yang pada akhirnya dapat menciptakan suasana kelas yang kurang kondusif untuk pembelajaran.
Dampak lainnya adalah terhambatnya inovasi dalam pembelajaran. Dalam dunia pendidikan yang terus berkembang, keterbukaan terhadap perubahan dan inovasi adalah kunci untuk meningkatkan kualitas pengajaran.
Guru yang kolot cenderung menolak perubahan ini, sehingga mereka mungkin tidak mampu mengintegrasikan teknologi atau metode pembelajaran baru yang dapat membuat pembelajaran lebih interaktif dan menyenangkan.Â
Akibatnya, mereka berisiko tertinggal dari rekan-rekan sejawat yang lebih adaptif dan inovatif, serta kehilangan kesempatan untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih baik bagi peserta didik.
5 Ciri yang Menandakan bahwa Kamu Termasuk dalam Golongan Guru yang Kolot