Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bagaimana Nasib Orang-orang yang Hilang Korban Kejahatan HAM di Era Orde Baru Lalu?

29 Juli 2024   15:08 Diperbarui: 29 Juli 2024   15:13 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(https://www.kompas.id/baca/paparan-topik/2021/08/30/hari-orang-hilang-dari-hukum-internasional-sampai-sejarah-penghilangan-paksa-di-indonesia)

1. Kasus Penculikan 1997-1998

  • Deskripsi: Menjelang akhir masa pemerintahan Soeharto, sejumlah aktivis dan mahasiswa yang terlibat dalam gerakan reformasi dan pro-demokrasi diculik. Penculikan ini terkait dengan usaha untuk menghentikan tekanan terhadap rezim dan menekan gerakan-gerakan yang mendukung reformasi.
  • Korban: Di antara korban yang paling dikenal adalah 13 aktivis yang hilang, termasuk mahasiswa seperti Wiji Thukul dan Munir Said Thalib. Banyak di antara mereka yang hingga kini tidak diketahui nasibnya.
  • Penyelesaian: Kasus ini belum sepenuhnya terpecahkan. Meskipun ada beberapa investigasi dan upaya hukum, banyak keluarga korban masih menunggu kejelasan mengenai nasib orang-orang yang hilang.

2. Kasus Penculikan Aktivis 1980-an

  • Deskripsi: Pada dekade 1980-an, sejumlah aktivis yang menentang kebijakan pemerintah atau terlibat dalam gerakan pro-demokrasi juga mengalami penculikan. Biasanya, mereka dihilangkan tanpa jejak dan tidak ada proses hukum yang jelas.
  • Korban: Banyak aktivis yang terlibat dalam gerakan mahasiswa dan kelompok hak asasi manusia menjadi target, tetapi identitas dan nasib mereka sering kali tetap tidak diketahui.
  • Penyelesaian: Penyelesaian kasus-kasus ini masih menghadapi kendala besar, termasuk kurangnya bukti yang jelas dan ketidakmauan dari pihak berwenang untuk membuka informasi.

3. Kasus Tanjung Priok 1984

  • Deskripsi: Meskipun lebih dikenal karena penembakan massal, beberapa aktivis yang terlibat dalam protes di Pelabuhan Tanjung Priok juga mengalami penculikan dan hilang.
  • Korban: Beberapa nama aktivis yang hilang terkait dengan insiden ini belum ditemukan atau dijelaskan keberadaannya.
  • Penyelesaian: Meskipun ada beberapa upaya penyelidikan, banyak kasus penculikan terkait Tanjung Priok tetap tidak terpecahkan, dan keluarga korban masih menunggu kejelasan.

4. Kasus Lainnya

  • Deskripsi: Selain kasus-kasus besar, banyak individu yang terlibat dalam berbagai gerakan atau organisasi politik juga mengalami penculikan. Banyak dari kasus ini tidak mendapat perhatian luas, tetapi tetap merupakan bagian dari pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi.
  • Korban: Nama-nama spesifik sering kali tidak banyak diketahui publik, tetapi mereka yang terlibat dalam kegiatan oposisi sering kali menjadi target.
  • Penyelesaian: Proses penyelesaian untuk banyak kasus ini terbentur oleh keterbatasan bukti dan kurangnya transparansi dari pihak-pihak yang terlibat.

Upaya untuk menyelesaikan kasus-kasus penculikan ini terus berlanjut, dengan berbagai lembaga dan kelompok hak asasi manusia yang berusaha mencari keadilan bagi para korban dan keluarga mereka. Meskipun beberapa hasil positif telah dicapai, banyak keluarga masih menunggu jawaban dan kebenaran mengenai nasib orang-orang yang hilang.

#SalamLiterasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun