Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Ragam Kesalahan Sepele yang Sering Dilakukan Orang Tua terhadap Tumbuh Kembang Anak

13 Juli 2024   15:00 Diperbarui: 13 Juli 2024   19:08 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(https://www.alodokter.com/ini-kebiasaan-orang-tua-yang-dapat-berdampak-buruk-untuk-si-kecil)

Pengertian tumbuh kembang anak meliputi proses perkembangan fisik, emosional, sosial, dan kognitif yang dialami oleh seorang anak sejak lahir hingga mencapai kedewasaan. Secara fisik, tumbuh kembang anak mencakup pertumbuhan tubuh, perkembangan otot, dan keterampilan motorik seperti berjalan, merangkak, dan kemudian berlari. Sementara itu, aspek emosional mengacu pada kemampuan anak untuk mengelola dan mengekspresikan perasaan, mengembangkan rasa percaya diri, dan belajar mengelola stres atau kecemasan.

Aspek sosial dalam tumbuh kembang anak mencakup kemampuan anak dalam berinteraksi dengan orang lain, membangun hubungan yang sehat, serta memahami norma dan nilai-nilai dalam masyarakat. Sedangkan dari segi kognitif, tumbuh kembang anak meliputi proses belajar, memahami konsep, berpikir, dan menyelesaikan masalah.

Tumbuh kembang anak dipengaruhi oleh berbagai faktor termasuk lingkungan keluarga, pendidikan, dan pengalaman sosial. Setiap anak berkembang secara unik dan pada tingkat yang berbeda-beda, sehingga penting bagi orang tua dan pendidik untuk memberikan dukungan yang tepat guna memastikan anak dapat mencapai potensi maksimalnya dalam setiap tahap perkembangannya.

Lebih lanjut, Pola asuh orang tua memainkan peran krusial dalam tumbuh kembang anak, mempengaruhi secara signifikan perkembangan fisik, emosional, sosial, dan kognitif mereka. Orang tua tidak hanya menjadi penyedia kebutuhan fisik seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal, tetapi juga menjadi model dan guru pertama dalam kehidupan anak-anak mereka.

Pola asuh yang responsif dan mendukung membantu menciptakan lingkungan yang aman dan stabil bagi anak-anak. Misalnya, memberikan kasih sayang yang konsisten, dukungan emosional, dan perhatian yang memadai dapat membangun dasar yang kuat bagi perkembangan emosional anak. Sebaliknya, pola asuh yang otoriter atau terlalu permisif dapat mempengaruhi kemampuan anak dalam mengatur emosi, mengembangkan kepercayaan diri, dan berinteraksi dengan orang lain.

Dalam hal perkembangan sosial, orang tua yang memberikan bimbingan tentang nilai-nilai, norma, dan etika sosial membantu anak memahami bagaimana berinteraksi dengan orang lain dengan cara yang positif dan menghormati. Mereka juga berperan dalam memberikan stimulus intelektual, memperkenalkan dunia melalui cerita, permainan, dan pengalaman baru yang merangsang pertumbuhan kognitif anak.

Pentingnya peran pola asuh orang tua dalam tumbuh kembang anak menunjukkan bahwa keterlibatan dan pengaruh mereka tidak hanya mempengaruhi masa kecil anak, tetapi juga membentuk fondasi yang kuat untuk masa depan mereka. Oleh karena itu, menjadi perhatian utama untuk orang tua untuk mengembangkan pola asuh yang mendukung, berempati, dan berorientasi pada perkembangan holistik anak mereka.

Ragam Hal Sepele yang Sering dilakukan Orang Tua sehingga berdampak buruk terhadap Tumbuh Kembang Anak

Ada beberapa hal sepele yang sering dilakukan oleh orang tua namun dapat memiliki dampak buruk terhadap tumbuh kembang anak. Berikut beberapa contoh:

1) Pengabaian atau Kurangnya Perhatian: Kesibukan orang tua dalam pekerjaan atau urusan lain sering kali membuat mereka kurang memberikan perhatian yang cukup kepada anak-anak mereka. Hal ini dapat menyebabkan anak merasa tidak dihargai atau kurangnya dukungan emosional yang diperlukan untuk perkembangan mereka.

2) Penggunaan Gadget Berlebihan: Memberikan gadget kepada anak untuk menghibur atau menenangkan mereka bisa menjadi solusi sementara, namun penggunaan yang berlebihan dapat mengganggu perkembangan sosial, emosional, dan bahasa anak serta berpotensi menyebabkan ketergantungan.

3) Mengabaikan Kesehatan Fisik: Menjaga kesehatan fisik anak dengan memberikan nutrisi yang tepat, tidur yang cukup, dan aktivitas fisik yang cukup seringkali terabaikan. Hal ini dapat berdampak negatif pada pertumbuhan dan perkembangan fisik mereka.

4) Kritik yang Berlebihan: Kritik yang tidak membangun atau terlalu kritis terhadap anak, terutama dalam hal prestasi akademis atau aktivitas lainnya, dapat menghambat perkembangan kepercayaan diri anak dan mempengaruhi motivasi mereka untuk belajar dan berusaha.

5) Kurangnya Keterlibatan dalam Pendidikan: Tidak terlibat secara aktif dalam pendidikan anak, seperti tidak mendukung atau tidak memberikan bimbingan dalam melakukan pekerjaan rumah, bisa mengurangi motivasi belajar anak dan mempengaruhi pencapaian akademis mereka.

6) Membiarkan Konflik Tidak Terselesaikan: Membiarkan konflik atau masalah keluarga tidak terselesaikan secara sehat dapat menciptakan lingkungan yang tidak stabil bagi anak. Hal ini dapat berdampak negatif pada kesejahteraan emosional mereka.

7) Memberikan Contoh yang Buruk: Orang tua yang memberikan contoh perilaku yang tidak pantas, seperti mengonsumsi alkohol berlebihan atau menggunakan bahasa kasar, dapat memberikan pengaruh buruk terhadap nilai-nilai dan perilaku yang dikembangkan oleh anak-anak mereka.

Penting bagi orang tua untuk menyadari bahwa tindakan sehari-hari mereka, meskipun terlihat sepele, dapat memiliki dampak jangka panjang yang signifikan terhadap tumbuh kembang anak. Menciptakan lingkungan yang aman, mendukung, dan membangun dalam keluarga adalah kunci untuk mempromosikan perkembangan anak yang sehat dan positif.

#SalamLiterasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun