Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengapa Bahasa Daerah Penting Untuk Diajarkan di Bangku Sekolah?

7 Juni 2024   08:00 Diperbarui: 7 Juni 2024   08:16 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(https://bisnistoday.co.id/kemendikbudristek-lakukan-revitalisasi-bahasa-daerah-bali)

Bahasa daerah memegang peranan penting dalam keberagaman budaya Indonesia. Setiap bahasa daerah tidak hanya merupakan alat komunikasi, tetapi juga menyimpan nilai-nilai kearifan lokal, tradisi, dan identitas suatu daerah. Pentingnya melestarikan bahasa daerah tidak hanya berkaitan dengan pelestarian warisan budaya, tetapi juga dengan pemertahankan keberagaman dan eksistensi budaya nasional.

Bahasa daerah menjadi salah satu fondasi dalam membentuk identitas suatu daerah. Melalui bahasa, generasi muda dapat memahami nilai-nilai tradisional, cerita rakyat, dan norma-norma sosial yang mengakar dalam budaya lokal. Selain itu, bahasa daerah juga menjadi jembatan yang menghubungkan masyarakat dengan lingkungan sekitarnya, memperkuat rasa solidaritas dan kebersamaan.

Eksistensi budaya nasional juga sangat tergantung pada keberagaman bahasa daerah di Indonesia. Bahasa daerah merupakan bagian integral dari kekayaan budaya bangsa yang memperkaya ciri khas budaya Indonesia secara keseluruhan. Dengan menjaga bahasa daerah, kita juga turut menjaga keragaman budaya nasional yang menjadi salah satu kekayaan tak ternilai.

Bahkan melalui Kemendikbud,upaya revitalisasi juga telah dilakukan guna menjaga kelestarian dan eksistensi Bahasa Daerah sebagai identitas budaya nasional serta menjaga warisan budaya Indonesia. Seperti apa yang pernah dicanangkan oleh Menteri Pendidikan Nadiem Makarim pada tahun 2022 lalu.  

"Kemendikbudristek merancang tiga model revitalisasi yang disesuaikan dengan kondisi di lapangan. Model A, di mana karakteristik daya hidup bahasanya masih aman, jumlah penuturnya masih banyak, dan masih digunakan sebagai bahasa yang dominan di dalam masyarakat tuturnya. Pendekatan yang dilakukan pada model A ini, adalah pewarisan dilakukan secara terstruktur melalui pembelajaran di sekolah (berbasis sekolah). "Contohnya Bahasa Jawa, Sunda, dan Bali," ujar Menteri Nadiem. 

Berikut adalah beberapa upaya revitalisasi yang dilakukan:

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memiliki beberapa upaya revitalisasi terkait bahasa daerah guna memperkuat pelestarian dan pengembangan warisan budaya Indonesia. Berikut beberapa di antaranya:

Pengembangan Kurikulum: Kemendikbud terus mengembangkan kurikulum yang mengintegrasikan pembelajaran bahasa daerah sebagai bagian dari pendidikan formal. Dalam kurikulum tersebut, bahasa daerah diberikan ruang yang memadai untuk diajarkan dan dipelajari di semua tingkatan pendidikan.

1) Pelatihan Guru: Kemendikbud memberikan pelatihan kepada guru tentang metode pengajaran bahasa daerah yang efektif. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan guru dalam mengajar bahasa daerah serta mendorong mereka untuk memperhatikan aspek kebudayaan lokal dalam proses pembelajaran.

2) Pengembangan Bahan Ajar: Kemendikbud menginisiasi pengembangan berbagai bahan ajar yang menarik dan relevan untuk pembelajaran bahasa daerah. Ini termasuk buku teks, modul pembelajaran, permainan pendidikan, dan sumber belajar lainnya yang dapat membantu guru dalam mengajar bahasa daerah dengan lebih efektif.

3) Penggunaan Teknologi: Kemendikbud memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mendukung pembelajaran bahasa daerah. Ini termasuk pengembangan aplikasi, platform pembelajaran online, dan sumber daya digital lainnya yang dapat diakses oleh siswa dan guru di seluruh Indonesia.

4) Kolaborasi dengan Pihak Terkait: Kemendikbud bekerja sama dengan berbagai pihak terkait, termasuk pemerintah daerah, lembaga budaya, dan komunitas masyarakat, dalam upaya revitalisasi bahasa daerah. Kolaborasi ini mencakup penyelenggaraan acara budaya, festival bahasa daerah, dan kegiatan lain yang mempromosikan keberagaman bahasa dan budaya di Indonesia.

5) Sosialisasi dan Kampanye: Kemendikbud melakukan sosialisasi dan kampanye untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pelestarian bahasa daerah. Ini dilakukan melalui media massa, acara publik, dan kampanye online untuk memperkuat dukungan dan partisipasi masyarakat dalam upaya revitalisasi bahasa daerah.

Melalui upaya-upaya ini, Kemendikbud berupaya untuk memperkuat peran bahasa daerah dalam pendidikan dan kebudayaan Indonesia, sehingga dapat terus menjadi bagian integral dari identitas dan kekayaan budaya bangsa.

Oleh karena itu, penting bagi masyarakat Indonesia untuk terus melestarikan dan memperkuat penggunaan bahasa daerah. Melalui upaya ini, kita tidak hanya menjaga identitas lokal, tetapi juga turut serta dalam memperkuat dan memperkaya budaya nasional yang begitu kaya dan beragam.

Lantas, apakah perlu Bahasa Daerah diajarkan di bangku sekolah?

Pendidikan memiliki peran krusial dalam menjaga dan mengembangkan bahasa daerah. Mengajarkan bahasa daerah di bangku sekolah pada era pendidikan saat ini sangatlah penting. Berikut adalah beberapa alasan mengapa hal ini perlu dilakukan:

a) Pelestarian Warisan Budaya: Bahasa daerah merupakan bagian tak terpisahkan dari warisan budaya Indonesia. Mengajarkannya di sekolah membantu memperkuat dan memelihara keberlangsungan bahasa dan budaya daerah tersebut dari generasi ke generasi.

b) Identitas dan Jati Diri: Bahasa daerah adalah cermin dari identitas dan jati diri suatu daerah atau komunitas. Dengan mengajarkannya di sekolah, anak-anak dapat memahami dan menghargai akar budaya mereka, memperkuat rasa bangga akan asal usul dan identitasnya.

c) Pemahaman yang Lebih Mendalam tentang Budaya Lokal: Bahasa adalah pintu gerbang ke dalam budaya. Dengan menguasai bahasa daerah, siswa dapat lebih memahami tradisi, kepercayaan, nilai-nilai, dan adat istiadat yang melekat dalam budaya lokal mereka.

d) Penguatan Solidaritas dan Kebersamaan: Bahasa daerah memainkan peran penting dalam membangun solidaritas dan kebersamaan dalam suatu komunitas. Mengajarkannya di sekolah dapat memperkuat rasa persatuan antar-siswa, memupuk sikap saling menghargai, serta meningkatkan toleransi dan kerukunan antar-etnis.

e) Pengayaan Keterampilan Berbahasa: Belajar bahasa daerah juga merupakan peluang untuk mengembangkan keterampilan berbahasa secara umum. Hal ini dapat membantu siswa dalam menguasai bahasa-bahasa lain dan memperluas wawasan mereka tentang dunia linguistik.

Meningkatkan Keterhubungan dengan Komunitas Lokal: Bahasa daerah menjadi sarana untuk berinteraksi dengan komunitas lokal. Dengan mempelajarinya di sekolah, siswa dapat lebih mudah terlibat dalam kegiatan komunitas, memperluas jejaring sosial mereka, dan berkontribusi dalam pembangunan masyarakat secara keseluruhan.

Mengajarkan bahasa daerah di bangku sekolah merupakan investasi dalam pelestarian budaya, pembentukan identitas, dan peningkatan kualitas pendidikan secara keseluruhan. Dengan demikian, hal ini sangatlah penting untuk dilakukan di era pendidikan saat ini guna memastikan keberlangsungan dan keberagaman budaya Indonesia.

#SalamLiterasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun