Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bagaimana Peran Guru dalam Mendukung Peningkatan Daya Kritis Peserta Didik?

5 Juni 2024   21:00 Diperbarui: 5 Juni 2024   22:41 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain itu, daya kritis juga membantu anak dalam pengambilan keputusan yang lebih baik, karena mereka dapat mempertimbangkan berbagai sudut pandang dan konsekuensi dari setiap tindakan. 

Kemampuan ini sangat berguna di berbagai aspek kehidupan, mulai dari akademik hingga sosial, karena anak yang kritis cenderung lebih kreatif, inovatif, dan mampu memecahkan masalah dengan cara yang efektif. Secara keseluruhan, mengembangkan daya kritis pada anak adalah investasi jangka panjang yang akan membantu mereka menjadi individu yang mandiri, percaya diri, dan siap menghadapi tantangan di masa depan.

Lantas, Bagaimana peran guru dalam mengoptimalkan dan mengasah daya kritis anak?

guruinovatif.id/@dwitanurcahyani
guruinovatif.id/@dwitanurcahyani

Peran guru dalam mengoptimalkan dan mengasah daya kritis anak sangat penting dan melibatkan berbagai strategi dan pendekatan pedagogis. Berikut adalah beberapa cara guru dapat berperan dalam proses ini:

1) Mendorong Pertanyaan:
Guru dapat mendorong anak-anak untuk selalu bertanya dan mencari jawaban. Dengan mengajukan pertanyaan terbuka yang memerlukan pemikiran mendalam dan analisis, guru dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir kritis.

2) Menyediakan Lingkungan Belajar yang Aman dan Mendukung:
Guru harus menciptakan lingkungan di mana siswa merasa aman untuk mengungkapkan pendapat mereka tanpa takut dihakimi atau diejek. Hal ini akan mendorong mereka untuk berpartisipasi aktif dalam diskusi dan mengemukakan ide-ide mereka.

3) Menggunakan Metode Pembelajaran Aktif:
Metode seperti diskusi kelompok, debat, simulasi, dan proyek penelitian memungkinkan siswa untuk berkolaborasi dan mengeksplorasi ide-ide dari berbagai perspektif. Ini tidak hanya meningkatkan keterampilan kritis tetapi juga keterampilan sosial dan kerja sama.

4) Mengintegrasikan Masalah Nyata:
Guru dapat mengaitkan pelajaran dengan situasi dunia nyata yang relevan dengan kehidupan siswa. Dengan memecahkan masalah nyata, siswa belajar untuk menerapkan pemikiran kritis dalam konteks praktis.

5) Memberikan Umpan Balik yang Konstruktif:
Umpan balik yang spesifik dan konstruktif membantu siswa memahami area di mana mereka dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis mereka. Guru harus memberikan penghargaan atas upaya siswa dalam berpikir kritis dan memberikan bimbingan tentang bagaimana mereka bisa lebih baik lagi.

6) Mendorong Refleksi Diri:
Mengajak siswa untuk merefleksikan proses berpikir mereka sendiri dapat membantu mereka menjadi lebih sadar akan cara mereka membuat keputusan dan memecahkan masalah. Ini dapat dilakukan melalui jurnal reflektif atau diskusi kelas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun