Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Mengenal Sifat Playing Victim dalam Suatu Hubungan

1 Juni 2024   21:00 Diperbarui: 1 Juni 2024   21:14 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

4. Masalah Psikologis dan Emosional

Harga Diri Rendah: Orang dengan harga diri rendah sering kali merasa tidak berdaya dan tidak layak, sehingga mereka lebih mudah memposisikan diri sebagai korban.
Gangguan Kecemasan dan Depresi: Kondisi mental seperti kecemasan dan depresi bisa membuat seseorang merasa lemah dan tidak berdaya, yang memperkuat perilaku playing victim.

5. Dinamika Hubungan

Ketergantungan Emosional: Dalam hubungan yang tidak seimbang, seseorang mungkin menggunakan peran korban untuk mempertahankan ketergantungan emosional pada pasangan atau orang lain.

Manipulasi dan Kontrol: Bermain sebagai korban bisa menjadi cara untuk memanipulasi dan mengontrol orang lain, membuat mereka merasa bersalah atau bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan korban.


Memahami penyebab sifat playing victim adalah langkah pertama dalam mengatasi perilaku ini. Beberapa pendekatan untuk penanganannya meliputi:

Terapi Psikologis: Konseling atau terapi dengan seorang profesional dapat membantu individu memahami dan mengatasi akar dari perilaku ini.

Pengembangan Harga Diri: Meningkatkan harga diri dan kepercayaan diri melalui dukungan sosial, pendidikan, dan aktivitas positif dapat membantu mengurangi kecenderungan untuk bermain sebagai korban.

Pendidikan dan Kesadaran: Memahami dampak negatif dari perilaku playing victim dan belajar strategi untuk mengambil tanggung jawab atas tindakan sendiri dapat membantu mengubah pola ini.

Pengembangan Keterampilan Koping: Mengembangkan keterampilan koping yang sehat untuk mengelola stres dan konflik dapat mengurangi kebutuhan untuk memposisikan diri sebagai korban.

#SalamLiterasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun