Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Masih Rajin Pantengin Sosmed Berjam-jam? Yuk Kenali Dampak Negatifnya

30 Mei 2024   08:00 Diperbarui: 30 Mei 2024   08:04 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(https://yoursay.suara.com/lifestyle/2021/11/21/173250/5-hal-yang-pantang-diumbar-ke-media-sosial-kamu-harus-bijak)

Kebiasaan bermain media sosial di Indonesia semakin marak dan menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Banyak faktor yang berkontribusi terhadap fenomena ini, termasuk penetrasi internet yang semakin luas dan kemajuan teknologi smartphone yang memudahkan akses ke berbagai platform media sosial. Facebook, Instagram, Twitter, dan TikTok adalah beberapa aplikasi yang paling populer di kalangan masyarakat Indonesia. 

Penggunaan media sosial tidak hanya untuk bersosialisasi dan menghibur diri, tetapi juga menjadi sarana untuk berbisnis, berbagi informasi, dan bahkan melakukan kampanye sosial. Namun, maraknya kebiasaan bermain media sosial juga membawa dampak negatif, seperti kecanduan digital, penyebaran hoaks, dan masalah privasi. Oleh karena itu, penting bagi pengguna untuk bijak dalam memanfaatkan media sosial agar dapat memperoleh manfaat maksimal tanpa mengorbankan kesehatan mental dan keamanan informasi pribadi.

Di Indonesia, kelompok masyarakat yang maniak dan sangat gemar terhadap media sosial umumnya berasal dari kalangan remaja dan dewasa muda. Generasi milenial dan generasi Z menjadi pengguna media sosial yang paling aktif, menghabiskan banyak waktu di platform seperti Instagram, TikTok, dan Twitter. Mereka menggunakan media sosial tidak hanya untuk berkomunikasi dengan teman dan keluarga, tetapi juga untuk mengikuti tren terkini, mengekspresikan diri, dan membangun identitas digital. Selain itu, kelompok ini juga sering kali menjadi penggerak utama dalam viralnya konten dan kampanye online. Kebiasaan ini didukung oleh gaya hidup yang serba cepat dan keinginan untuk selalu terhubung dengan dunia luar. 

Namun, ketergantungan yang tinggi terhadap media sosial juga dapat menimbulkan efek negatif, seperti tekanan sosial, kecemasan, dan gangguan tidur. Oleh karena itu, penting bagi kelompok ini untuk seimbang dalam penggunaan media sosial dan menyadari dampak yang mungkin timbul dari kebiasaan tersebut.

Penggunaan media sosial di Indonesia terus mengalami peningkatan yang signifikan. Berikut adalah beberapa data terkini mengenai pengguna media sosial di Indonesia:

Jumlah Pengguna: Hingga awal 2023, jumlah pengguna media sosial di Indonesia mencapai sekitar 191 juta orang, yang merupakan 69% dari total populasi negara tersebut.

Platform Populer:

YouTube: Platform ini menjadi yang paling populer dengan lebih dari 94% pengguna internet Indonesia menggunakan YouTube.
WhatsApp: Sebanyak 88% pengguna internet di Indonesia aktif di WhatsApp.
Instagram: Instagram digunakan oleh sekitar 86% pengguna internet di Indonesia.
Facebook: Sekitar 85% pengguna internet di Indonesia memiliki akun Facebook.
TikTok: Popularitas TikTok terus meningkat dengan lebih dari 63% pengguna internet Indonesia menggunakan platform ini.
Durasi Penggunaan: Rata-rata orang Indonesia menghabiskan sekitar 3 jam 17 menit per hari untuk berselancar di media sosial.

Demografi Pengguna:

Usia: Sebagian besar pengguna media sosial di Indonesia adalah remaja dan dewasa muda, khususnya mereka yang berusia antara 18 hingga 34 tahun.
Gender: Penggunaan media sosial cukup merata antara laki-laki dan perempuan, dengan sedikit keunggulan pada perempuan dalam hal penggunaan platform seperti Instagram dan TikTok.
Tren Penggunaan:

E-commerce: Banyak pengguna yang memanfaatkan media sosial untuk berbelanja online, mengikuti influencer, dan mencari rekomendasi produk.
Konten Video: Konten berbasis video, terutama yang pendek dan kreatif, sangat digemari oleh pengguna Indonesia, dengan platform seperti TikTok dan Instagram Reels mengalami lonjakan popularitas.
Dampak Sosial: Media sosial juga digunakan sebagai sarana kampanye sosial, edukasi, dan penggalangan dana. Namun, penggunaan yang berlebihan telah menimbulkan kekhawatiran akan kesehatan mental, terutama di kalangan remaja.

Data-data ini menunjukkan betapa integralnya peran media sosial dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia dan bagaimana platform-platform ini mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, mulai dari komunikasi hingga ekonomi.

Dampak Negatif dari Kebiasaan Bermain Sosmed terlalu Lama

Bermain media sosial terlalu lama dapat membawa berbagai dampak negatif bagi seseorang, baik dari segi fisik, mental, maupun sosial. Berikut beberapa dampak negatif yang sering terjadi:

1) Gangguan Kesehatan Mental:

Kecemasan dan Depresi: Penggunaan media sosial yang berlebihan dapat meningkatkan risiko kecemasan dan depresi, terutama karena perbandingan sosial dan tekanan untuk selalu tampil sempurna.
FOMO (Fear of Missing Out): Seseorang mungkin merasa khawatir atau takut tertinggal informasi penting atau tren terbaru, sehingga merasa perlu terus memantau media sosial.

2) Kualitas Tidur yang Buruk:

Paparan layar sebelum tidur dapat mengganggu produksi melatonin, hormon yang mengatur siklus tidur, sehingga mengakibatkan insomnia atau kualitas tidur yang buruk.

3) Penurunan Produktivitas:

Waktu yang dihabiskan untuk berselancar di media sosial bisa mengganggu konsentrasi dan fokus pada tugas atau pekerjaan penting, yang pada akhirnya menurunkan produktivitas.

4) Masalah Kesehatan Fisik:

Mata Lelah dan Kering: Menatap layar dalam waktu lama bisa menyebabkan mata lelah, kering, dan tegang.
Masalah Postur: Posisi duduk yang buruk saat menggunakan perangkat dapat menyebabkan nyeri leher, punggung, dan bahu.

5) Penurunan Interaksi Sosial Tatap Muka:

Terlalu banyak waktu di media sosial bisa mengurangi kesempatan untuk berinteraksi secara langsung dengan orang lain, yang dapat memengaruhi kemampuan komunikasi dan hubungan interpersonal.

6) Paparan Informasi yang Tidak Valid:

Pengguna media sosial rentan terhadap penyebaran berita palsu atau hoaks, yang dapat menyebabkan kesalahpahaman atau menyebarkan informasi yang salah.

7) Cyberbullying:

Penggunaan media sosial dapat meningkatkan risiko menjadi korban atau pelaku cyberbullying, yang berdampak negatif pada kesehatan mental dan emosional.

8) Ketergantungan atau Kecanduan:

Seseorang dapat mengembangkan ketergantungan terhadap media sosial, merasa gelisah atau stres jika tidak dapat mengakses akun mereka.

Untuk mengurangi dampak negatif ini, penting bagi pengguna untuk mengatur waktu penggunaan media sosial dengan bijak, mengambil istirahat secara teratur, dan menjaga keseimbangan antara aktivitas online dan offline. Selain itu, kesadaran akan potensi risiko dan dampak negatif juga dapat membantu dalam mengembangkan kebiasaan yang lebih sehat terkait penggunaan media sosial.

#SalamLiterasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun