Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tak Lagi Diminati, Mengapa Banyak Orang Tak Lagi Tertarik Menyaksikan Tayangan Televisi di Rumah?

21 Mei 2024   15:11 Diperbarui: 21 Mei 2024   15:40 419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(https://gaya.tempo.co/read/1665293)

Tumbuhnya hobi menonton televisi menjadi fenomena menarik di tengah masyarakat modern. Banyak orang menemukan kenyamanan dan hiburan dalam menghabiskan waktu luang mereka dengan menikmati berbagai acara televisi. Beragamnya pilihan program, mulai dari drama, komedi, dokumenter, hingga acara realitas, menawarkan sesuatu untuk setiap selera. 

Kemajuan teknologi televisi, seperti layar definisi tinggi dan sistem suara surround, juga meningkatkan pengalaman menonton, membuatnya lebih imersif dan memuaskan. Selain itu, televisi sering menjadi sarana untuk berkumpul bersama keluarga, menciptakan momen kebersamaan yang berharga. Faktor-faktor ini, ditambah dengan jadwal kerja yang sibuk, membuat menonton televisi menjadi cara yang populer untuk bersantai dan melepaskan stres. Fenomena ini menunjukkan bahwa meskipun ada banyak alternatif hiburan digital, televisi tetap memegang tempat istimewa di hati banyak orang.

Menonton televisi juga dulu dianggap sebagai sarana untuk menghibur diri akibat lelah seharian bekerja, sarana berkomunikasi dengan keluarga, menjaga keakraban di lingkungan keluarga, hingga sarana memperbaharui informasi terutama yang berkenaan dengan chanel berita dan lain sebagainya. 

Jika itu dulu, lalu bagaimana dengan sekarang? Apakah minat menonton televisi masih sama?

Terkait dengan fenomena kurangnya minat menonton televisi telah menjadi topik yang semakin relevan dalam beberapa tahun terakhir. Ada beberapa faktor yang berkontribusi terhadap penurunan minat ini antara lain:

1. Kemajuan Teknologi dan Akses Internet
Kemajuan teknologi dan meningkatnya akses internet telah mengubah cara orang mengonsumsi konten. Platform streaming seperti Netflix, YouTube, dan Disney+ menyediakan kemudahan untuk menonton acara kapan saja dan di mana saja tanpa terikat jadwal televisi. Selain itu, layanan video on demand (VOD) memungkinkan pengguna untuk memilih konten sesuai keinginan mereka, berbeda dengan televisi tradisional yang memiliki jadwal tayang tetap.

2. Konten yang Lebih Menarik di Platform Digital
Platform digital sering menawarkan konten yang lebih bervariasi dan lebih menarik bagi berbagai segmen penonton. Algoritma canggih di platform ini mampu merekomendasikan konten yang sesuai dengan preferensi pribadi pengguna, meningkatkan keterlibatan dan kepuasan menonton.

3. Perubahan Gaya Hidup dan Preferensi Generasi Muda
Generasi muda, terutama Generasi Z dan milenial, cenderung lebih menyukai konten yang interaktif dan cepat. Mereka juga lebih aktif di media sosial dan lebih suka mengonsumsi konten dalam bentuk yang lebih singkat, seperti video di TikTok atau Instagram. Televisi tradisional, dengan format acara yang lebih panjang dan iklan yang banyak, menjadi kurang menarik bagi mereka.

4. Penurunan Kualitas Program Televisi
Beberapa penonton merasa bahwa kualitas program televisi menurun, dengan konten yang kurang inovatif dan terlalu banyak diisi oleh iklan. Realitas ini membuat penonton beralih ke platform lain yang menawarkan pengalaman menonton yang lebih memuaskan tanpa gangguan iklan. 

Ada penurunan dalam jumlah program edukatif yang berkualitas di televisi. Program edukatif penting untuk memberikan pengetahuan dan wawasan kepada penonton, terutama anak-anak dan remaja. Kekurangan program semacam ini membuat televisi kurang menarik bagi mereka yang mencari konten yang mendidik.

Sebagai gambaran saja, jika dulu kita kerap disuguhkan oleh tontonan kartun yang menarik seperti doraemon, Kamen Rider dengan alur cerita yang menarik, Power Ranger, dan lain sebagainya. Kini seakan kita yang menonton televisi hanya disuguhkan dengan acara reality show yang hanya menampilkan konten-konten viral yang belum tentu ada sisi edukatif terutama bagi anak kecil ataupun remaja.

5. Kemudahan Akses ke Informasi dan Hiburan Lain
Internet memberikan akses mudah ke berbagai jenis informasi dan hiburan, termasuk berita, musik, podcast, dan game. Hal ini mengurangi waktu yang dihabiskan untuk menonton televisi, karena ada banyak alternatif yang lebih menarik dan mudah diakses.

6. Perubahan dalam Penyampaian Berita
Dahulu, televisi menjadi sumber utama berita bagi masyarakat. Namun, dengan adanya situs berita online, media sosial, dan aplikasi berita, orang sekarang dapat dengan cepat mendapatkan informasi terbaru tanpa harus menunggu siaran berita di televisi.

7. Krisis Kepercayaan Terhadap Media Tradisional
Beberapa penonton kehilangan kepercayaan terhadap media tradisional, termasuk televisi, karena anggapan adanya bias atau penyajian berita yang tidak akurat. Mereka lebih memilih sumber informasi yang dianggap lebih independen dan terpercaya yang tersedia di platform digital.

Secara keseluruhan, perubahan teknologi, gaya hidup, dan preferensi konsumsi konten telah mempengaruhi minat menonton televisi tradisional. Televisi perlu beradaptasi dengan perubahan ini untuk tetap relevan di era digital.

#SalamLiterasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun