Sebagai gambaran saja, jika dulu kita kerap disuguhkan oleh tontonan kartun yang menarik seperti doraemon, Kamen Rider dengan alur cerita yang menarik, Power Ranger, dan lain sebagainya. Kini seakan kita yang menonton televisi hanya disuguhkan dengan acara reality show yang hanya menampilkan konten-konten viral yang belum tentu ada sisi edukatif terutama bagi anak kecil ataupun remaja.
5. Kemudahan Akses ke Informasi dan Hiburan Lain
Internet memberikan akses mudah ke berbagai jenis informasi dan hiburan, termasuk berita, musik, podcast, dan game. Hal ini mengurangi waktu yang dihabiskan untuk menonton televisi, karena ada banyak alternatif yang lebih menarik dan mudah diakses.
6. Perubahan dalam Penyampaian Berita
Dahulu, televisi menjadi sumber utama berita bagi masyarakat. Namun, dengan adanya situs berita online, media sosial, dan aplikasi berita, orang sekarang dapat dengan cepat mendapatkan informasi terbaru tanpa harus menunggu siaran berita di televisi.
7. Krisis Kepercayaan Terhadap Media Tradisional
Beberapa penonton kehilangan kepercayaan terhadap media tradisional, termasuk televisi, karena anggapan adanya bias atau penyajian berita yang tidak akurat. Mereka lebih memilih sumber informasi yang dianggap lebih independen dan terpercaya yang tersedia di platform digital.
Secara keseluruhan, perubahan teknologi, gaya hidup, dan preferensi konsumsi konten telah mempengaruhi minat menonton televisi tradisional. Televisi perlu beradaptasi dengan perubahan ini untuk tetap relevan di era digital.
#SalamLiterasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H