Selama pendudukan Indonesia di Timor Timur (sekarang Timor Leste) dari tahun 1975 hingga 1999, wartawan sering kali menjadi sasaran intimidasi, penangkapan, atau bahkan pembunuhan oleh aparat keamanan Indonesia. Pembantaian dan penyiksaan terhadap wartawan Timor Timur, seperti Roger East pada tahun 1975, adalah contoh ekstrem dari pembungkaman pers di wilayah tersebut.
3) Penganiayaan Wartawan Paparazzi (1996):
Pada tahun 1996, wartawan-wartawan paparazzi yang sedang meliput kontroversi politik di Indonesia menjadi korban penganiayaan yang brutal. Mereka diserang oleh preman yang diduga bekerja atas perintah orang-orang berpengaruh yang tak senang dengan liputan media tentang skandal politik pada saat itu. Kejadian ini menggarisbawahi rentannya para wartawan yang melaporkan berita kontroversial di Indonesia.
4) Pembungkaman Media Independen pada Era Orde Baru:
Selama masa Orde Baru di bawah pemerintahan Soeharto, banyak media independen dibungkam atau dikuasai oleh rezim. Surat kabar seperti "Tempo" dan "Detik" mengalami sensor dan penindasan. Beberapa wartawan yang berani melawan rezim bahkan ditahan atau mengalami penyiksaan. Pembungkaman ini membuktikan betapa sulitnya bagi media independen untuk bertahan di bawah tekanan rezim otoriter.
Kisah-kisah ini menjadi pengingat penting akan tantangan yang dihadapi oleh pers di Indonesia dalam memperjuangkan kebebasan berekspresi dan menjaga independensinya. Meskipun telah ada perbaikan di era pasca-Reformasi, upaya untuk melindungi wartawan dan memastikan kebebasan pers tetap merupakan tugas yang belum selesai dalam membangun masyarakat yang demokratis dan beradab.
#SalamLiterasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H