Gaya bermain khas sir alex ferguson dan alasan munculnya istilah fergie time
Gaya bermain khas Sir Alex Ferguson terkenal dengan kombinasi antara semangat, mentalitas juara, dan keberanian dalam menghadapi tekanan. Sebagai seorang manajer yang sangat berpengalaman, Ferguson memiliki kemampuan untuk memotivasi pemainnya secara emosional dan taktis untuk memberikan yang terbaik dalam setiap pertandingan. Beberapa ciri khas dari gaya bermainnya adalah:
Tekanan Tinggi: Tim-tim yang dilatih oleh Ferguson sering kali menekan lawan dengan intensitas tinggi, terutama saat mencari gol penentu dalam fase-fase akhir pertandingan. Mereka akan berusaha memaksa lawan untuk membuat kesalahan dengan tekanan yang konsisten dan agresif.
Mentalitas Menyerang: Ferguson dikenal karena membangun tim-tim yang selalu mencari gol dan bermain dengan semangat menyerang, terutama ketika mereka membutuhkan gol dalam situasi-situasi krusial. Timnya tidak pernah menyerah bahkan dalam situasi tertinggal, dan sering kali mampu mencetak gol kemenangan dalam menit-menit akhir pertandingan.
Rotasi dan Fleksibilitas Taktis: Ferguson memiliki kemampuan untuk mengubah taktik dan formasi timnya sesuai dengan lawan yang dihadapi dan keadaan pertandingan. Dia tidak ragu untuk melakukan perubahan pemain atau strategi dalam pertandingan untuk mencari keunggulan.
Karakter Pemain: Ferguson memilih pemain yang memiliki karakter tangguh dan mentalitas juara. Pemain-pemainnya selalu diinstruksikan untuk bertarung sampai akhir dan tidak pernah menyerah, terlepas dari situasi pertandingan.
Alasan munculnya istilah "Fergie Time" berasal dari kecenderungan tim Manchester United yang sering kali mencetak gol di menit-menit akhir pertandingan. Seiring berjalannya waktu, kejadian ini menjadi semacam "keajaiban" yang dihubungkan dengan kemampuan mental dan semangat juara yang dimiliki oleh tim asuhan Ferguson
Salah satu pertandingan yang sering dikutip sebagai bukti adanya "Fergie Time" adalah final Liga Champions UEFA tahun 1999 antara Manchester United dan Bayern Munich. Pertandingan ini berlangsung di Stadion Camp Nou, Barcelona, pada 26 Mei 1999.
Manchester United tertinggal 0-1 dari Bayern Munich setelah gol Mario Basler pada menit ke-6. Namun, meskipun bermain dengan sejumlah pemain cedera, Manchester United terus menyerang dalam upaya untuk mencari gol penyama kedudukan. Namun, hingga menuju ke menit-menit akhir pertandingan, tampaknya Bayern Munich akan meraih kemenangan.
Namun, pada menit ke-90, Manchester United mendapat tendangan sudut yang diambil oleh David Beckham. Tendangan sudut ini berhasil disambut oleh Teddy Sheringham, yang mencetak gol penyama kedudukan. Meskipun waktu tambahan hanya tersisa beberapa menit, Manchester United tidak puas dengan hasil imbang dan terus menekan.