Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Bahaya Diet Ekstrim, Yuk Kenali Dampaknya!

2 Maret 2024   10:44 Diperbarui: 2 Maret 2024   11:09 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20210615163450-260-654657/5-penyakit-mengintai-akibat-diet-yang-salah)

Diet merujuk pada pola makan atau pilihan makanan yang dipilih seseorang untuk mencapai tujuan tertentu, seperti menjaga kesehatan, mengelola berat badan, atau mengatasi kondisi medis tertentu. Secara umum, diet mencakup berbagai keputusan terkait jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi, serta cara makan yang diikuti.  Tujuan diet dapat bervariasi dari individu ke individu, mencakup aspek kesehatan, kebugaran, kepercayaan agama, atau kebutuhan medis. 

Salah satu proses diet yang akan dibahas dalam artikel ini adalah diet ekstrem. Para ahli umumnya menilai diet ekstrem sebagai pendekatan makan yang tidak sehat dan berpotensi berbahaya bagi kesehatan jangka panjang. Berikut adalah pandangan beberapa ahli kesehatan dan gizi tentang diet ekstrem:

American Dietetic Association (ADA): ADA menyatakan bahwa diet ekstrem yang melibatkan pembatasan makanan tertentu atau asupan kalori yang sangat rendah dapat menyebabkan kekurangan nutrisi yang dapat merugikan kesehatan tubuh. Mereka menyarankan untuk memilih pendekatan makan yang seimbang dan dapat dipertahankan dalam jangka panjang.
British Dietetic Association (BDA): BDA menyatakan bahwa diet ekstrem seringkali tidak memberikan manfaat jangka panjang dan dapat menyebabkan kekurangan nutrisi yang signifikan. Mereka menyoroti pentingnya mengadopsi pola makan yang seimbang, bervariasi, dan dapat dipertahankan.
Academy of Nutrition and Dietetics: Menurut Academy of Nutrition and Dietetics, diet ekstrem yang melibatkan pemotongan drastis kalori atau kelompok makanan tertentu dapat menyebabkan kekurangan energi, kelelahan, dan gangguan nutrisi. Mereka menekankan perlunya fokus pada asupan nutrisi yang mencukupi untuk mendukung kesehatan dan kesejahteraan.
World Health Organization (WHO): WHO menyarankan bahwa pendekatan diet yang sehat dan berkelanjutan harus memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh secara lengkap. Mereka menekankan pentingnya variasi dalam makanan, menghindari diet ekstrem yang dapat mengakibatkan kekurangan nutrisi atau masalah kesehatan lainnya.

Secara umum, pandangan para ahli mendukung pendekatan makan yang seimbang, beragam, dan memperhatikan kebutuhan nutrisi individu. Diet yang ekstrem sering dianggap sebagai pilihan yang tidak berkelanjutan dan berpotensi merugikan kesehatan jangka panjang. Jika seseorang memiliki kebutuhan khusus atau tujuan tertentu terkait diet, disarankan untuk berkonsultasi dengan ahli gizi atau profesional kesehatan untuk mendapatkan panduan yang aman dan efektif

Banyak yang beranggapan diet perlu dilakukan karena memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan dan keseimbangan tubuh. Pertama, diet sehat membantu dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi yang diperlukan oleh tubuh. Mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin, mineral, protein, lemak sehat, dan serat membantu mendukung fungsi organ-organ vital dan menjaga kesehatan sistem tubuh secara keseluruhan. Kedua, diet juga berperan dalam pengelolaan berat badan. Menerapkan pola makan yang seimbang dan memperhatikan asupan kalori dapat membantu menghindari masalah kelebihan berat badan atau obesitas, yang dapat menjadi faktor risiko untuk berbagai penyakit seperti diabetes dan penyakit jantung. 

Selain itu, diet yang tepat dapat mendukung tujuan tertentu, seperti penurunan berat badan, peningkatan energi, atau peningkatan massa otot. Ketiga, diet yang sehat dapat membantu mencegah dan mengelola penyakit kronis. Pola makan yang baik dapat berperan dalam menurunkan risiko penyakit seperti diabetes tipe 2, penyakit kardiovaskular, dan hipertensi. Oleh karena itu, diet yang baik tidak hanya tentang tampilan fisik, tetapi juga tentang memberikan dukungan optimal bagi kesehatan tubuh dan menjalani gaya hidup yang berkelanjutan.

Diet ekstrem mencakup berbagai jenis pendekatan makan yang seringkali tidak seimbang dan dapat berisiko bagi kesehatan. Beberapa macam diet ekstrem yang pernah populer melibatkan pembatasan yang drastis pada jenis makanan atau asupan kalori. Namun, perlu dicatat bahwa banyak ahli kesehatan menilai bahwa diet ekstrem tidak hanya tidak berkelanjutan, tetapi juga dapat berbahaya. Berikut adalah beberapa contoh diet ekstrem yang pernah dikenal:

Diet Very Low-Calorie (VLCD): Diet ini melibatkan konsumsi kalori yang sangat rendah, seringkali kurang dari 800 kalori sehari. Meskipun dapat menyebabkan penurunan berat badan cepat, diet VLCD dapat menyebabkan kekurangan nutrisi dan efek samping kesehatan.

Diet Ketogenik (Keto): Diet ini mendorong konsumsi lemak tinggi, protein sedang, dan karbohidrat sangat rendah. Meskipun memiliki keberhasilan dalam menurunkan berat badan, keto dapat memengaruhi keseimbangan nutrisi dan memerlukan pemantauan ketat.

Diet Detoks atau Puasa Ekstrem: Diet ini melibatkan konsumsi air, jus, atau makanan tertentu dalam waktu tertentu dengan tujuan membersihkan tubuh dari racun. Namun, tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim detoksifikasi ini, dan pendekatan ini dapat menyebabkan kekurangan nutrisi.

Diet Protein Saja (Dukan, Atkins): Diet ini menekankan konsumsi tinggi protein dan rendah karbohidrat. Sementara dapat menyebabkan penurunan berat badan, konsumsi protein yang tinggi dalam jangka panjang dapat memengaruhi ginjal dan memiliki efek samping lainnya.

Diet Cairan atau Air: Pendekatan ini melibatkan konsumsi hanya cairan, seperti air, jus, atau kaldu, sementara menghindari makanan padat. Diet ini dapat menyebabkan kekurangan nutrisi dan masalah kesehatan lainnya.

Diet Tapeworm: Meskipun ekstrem dan sangat berbahaya, beberapa orang mencoba untuk menurunkan berat badan dengan mengonsumsi telur cacing pita. Pendekatan ini sangat tidak aman dan ilegal.

Penting untuk diingat bahwa diet ekstrem seringkali tidak disarankan oleh para ahli kesehatan. Sebelum memulai diet apa pun, penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan atau ahli gizi untuk memastikan bahwa rencana diet tersebut aman dan sesuai dengan kebutuhan tubuh.

Dampak Buruk Diet Ekstrem bagi Kesehatan Seseorang

Diet ekstrem dapat memiliki dampak buruk yang signifikan bagi kesehatan seseorang. Meskipun mungkin menyebabkan penurunan berat badan yang cepat, dampak-dampak negatif ini perlu diperhatikan:

a) Kekurangan Nutrisi: Diet ekstrem seringkali melibatkan pembatasan makanan tertentu atau asupan kalori yang sangat rendah, sehingga dapat menyebabkan kekurangan nutrisi. Kekurangan ini dapat mengakibatkan defisiensi vitamin, mineral, dan nutrisi penting lainnya yang diperlukan untuk menjaga fungsi normal tubuh.

b) Penurunan Metabolisme: Diet ekstrem yang melibatkan konsumsi kalori yang sangat rendah dapat menyebabkan penurunan metabolisme tubuh. Ini adalah mekanisme pertahanan alami tubuh untuk menghemat energi dalam situasi kelaparan, yang pada gilirannya dapat membuat lebih sulit untuk menurunkan berat badan dan menjaga berat badan ideal dalam jangka panjang.

c) Gangguan Kesehatan Mental: Diet ekstrem dapat menyebabkan stres emosional, kecemasan, dan gangguan makan seperti anoreksia atau bulimia. Pemikiran yang obsesif terkait makanan dan berat badan dapat merugikan kesehatan mental seseorang.

d) Penurunan Energi dan Kewaspadaan: Kekurangan kalori dapat menyebabkan kelelahan, lemas, dan penurunan energi secara umum. Hal ini dapat menghambat kemampuan seseorang untuk menjalani aktivitas sehari-hari dan memengaruhi konsentrasi serta fokus.

e) Gangguan Hormonal: Diet ekstrem dapat mengganggu keseimbangan hormon dalam tubuh. Pada wanita, dapat menyebabkan gangguan menstruasi atau amenore, sementara pada pria, dapat mengakibatkan penurunan kadar testosteron.

f) Kerusakan Organ Tubuh: Pemotongan drastis kalori atau diet yang tidak seimbang dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh. Fungsi ginjal, hati, dan jantung dapat terpengaruh, dan risiko penyakit kardiovaskular dapat meningkat.

g) Peningkatan Risiko Penyakit: Diet ekstrem dapat meningkatkan risiko penyakit, terutama jika dilakukan dalam jangka panjang. Risiko dapat mencakup penyakit jantung, osteoporosis, gangguan metabolisme, dan gangguan kesehatan lainnya.

h) Efek Samping Kesehatan Jangka Panjang: Diet ekstrem dapat memiliki efek samping jangka panjang yang serius, seperti gangguan ginjal, gangguan hati, atau gangguan sistem kekebalan tubuh.

Penting untuk diingat bahwa penurunan berat badan yang berlebihan atau mendadak bukanlah indikator keberhasilan yang sehat. Sebaiknya, fokus pada pendekatan makan seimbang dan gaya hidup yang berkelanjutan untuk mencapai dan mempertahankan kesehatan optimal. Jika seseorang memiliki kebutuhan khusus atau kekhawatiran terkait diet, disarankan untuk berkonsultasi dengan ahli gizi atau profesional kesehatan.

#SalamLiterasi

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun