Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengenal Istilah Generasi Sandwich dan Benarkah Rentan Stres?

4 Desember 2023   20:00 Diperbarui: 4 Desember 2023   20:09 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(https://ekonomi.republika.co.id/berita/rk4uxs478/jurus-jitu-putus-mata-rantai-generasi-sandwich)

Waktu dan Energi Terbagi:
Memiliki tanggung jawab terhadap dua generasi bisa membuat waktu dan energi terbagi secara signifikan. Hal ini dapat menghambat kemampuan mereka untuk merawat diri sendiri, mengejar kepentingan pribadi, atau bahkan berkembang secara profesional.

Kesulitan dalam Pencapaian Karir:
Generasi sandwich mungkin menghadapi kesulitan dalam mencapai tujuan karir mereka karena peran ganda mereka sebagai penyokong keluarga yang lebih tua dan juga sebagai orang tua. Kesulitan ini dapat muncul karena keterbatasan waktu dan energi yang dapat mereka alokasikan untuk pencapaian profesional.

Tuntutan Finansial:
Memenuhi kebutuhan dua generasi dapat menyebabkan beban finansial yang lebih tinggi, terutama jika perawatan kesehatan orang tua diperlukan. Ini dapat mempengaruhi stabilitas keuangan mereka dan menyulitkan mereka untuk menabung atau berinvestasi untuk masa depan.

Konflik Peran:
Generasi sandwich dapat mengalami konflik peran antara tuntutan keluarga dan tanggung jawab profesional. Ini dapat menimbulkan rasa bersalah atau perasaan tidak puas terhadap kinerja mereka dalam kedua peran tersebut.

Isolasi Sosial:
Karena keterbatasan waktu, generasi sandwich mungkin mengalami isolasi sosial. Mereka mungkin kesulitan untuk terlibat dalam kegiatan sosial atau menjaga hubungan interpersonal dengan teman dan keluarga yang tidak tinggal bersama.

Penting untuk dicatat bahwa dampak ini tidak dialami secara seragam oleh semua individu generasi sandwich. Beberapa orang mungkin berhasil mengatasi tantangan ini dengan dukungan yang tepat dan keseimbangan yang baik antara tuntutan keluarga dan kehidupan pribadi mereka. Faktor seperti dukungan sosial, sumber daya finansial, dan ketangguhan individu dapat memainkan peran penting dalam mengelola dampak negatif tersebut.

Beberapa Upaya yang Dapat Dilakukan untuk Mengatasi Dampak dari Fenomena Generasi Sandwich

(https://voi.id/ekonomi/314790/sun-life-indonesia-dan-cimb-niaga-hadirkan-solusi-inovatif-untuk-generasi-sandwich-melalui-x-tra-proteksi-retirement)
(https://voi.id/ekonomi/314790/sun-life-indonesia-dan-cimb-niaga-hadirkan-solusi-inovatif-untuk-generasi-sandwich-melalui-x-tra-proteksi-retirement)
Mengatasi masalah generasi sandwich memerlukan pendekatan yang hati-hati dan seimbang. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat membantu individu mengelola peran ganda mereka sebagai penyokong orang tua yang lebih tua dan orang tua untuk anak-anak mereka:
Buat Rencana dan Prioritaskan:
Identifikasi prioritas dan buatlah rencana yang terorganisir. Tetapkan waktu khusus untuk pekerjaan, keluarga, dan diri sendiri. Prioritaskan tugas dan fokus pada hal-hal yang paling penting.

Dekat dengan Dukungan Sosial:
Jangan ragu untuk meminta dan menerima dukungan dari keluarga, teman, dan komunitas. Berbagi tanggung jawab dengan anggota keluarga lainnya dan membangun jaringan dukungan dapat membantu mengurangi beban.

Komunikasi Terbuka:
Komunikasi yang jujur dan terbuka dengan semua anggota keluarga adalah kunci. Diskusikan harapan, batasan, dan kebutuhan bersama-sama. Komunikasi yang baik dapat mengurangi potensi konflik dan memastikan pemahaman bersama.

Manfaatkan Sumber Daya Eksternal:
Cari dukungan profesional atau sumber daya luar, seperti layanan perawatan kesehatan, penasihat keuangan, atau organisasi kesejahteraan sosial. Mereka dapat memberikan bantuan dan saran yang dapat mengurangi tekanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun