Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Bagaimana Peran Perempuan dalam Menggerakkan Roda Pemerintahan Negara?

8 Oktober 2023   08:00 Diperbarui: 9 Oktober 2023   00:45 1272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melibatkan perempuan dalam pemerintahan bukan hanya hak dasar, tetapi juga kebutuhan mendesak untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil, inklusif, dan berkelanjutan. 

Semakin banyak perempuan yang terlibat dalam proses pengambilan keputusan politik, semakin baik negara dan masyarakatnya akan berkembang.

(https://indonesiainside.id/news/internasional/2020/01/22/anggota-parlemen-muslim-di-inggris-meningkat-11-perempuan)
(https://indonesiainside.id/news/internasional/2020/01/22/anggota-parlemen-muslim-di-inggris-meningkat-11-perempuan)

Lantas, bagaimanakah cara menciptakan kultur atau sistem yang tepat bagi perempuan untuk ikut serta dalam mengelola pemerintahan? atau minimal memiliki kesempatan dalam mengembangkan kompetensi karir khususnya di bidang pemerintahan?

Meningkatkan peran serta perempuan dalam pemerintahan adalah suatu langkah penting untuk menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan adil. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan partisipasi perempuan dalam pemerintahan:

1. Pendidikan dan Kesadaran:

Memberikan pendidikan yang setara dan peluang pendidikan yang sama untuk perempuan dan laki-laki.

Mengadakan kampanye kesadaran untuk mengubah sikap dan norma sosial yang menghambat partisipasi perempuan dalam politik.

2. Kuota dan Penghargaan:

Menerapkan kuota untuk memastikan persentase minimum perempuan di parlemen dan posisi politik lainnya.

Memberikan penghargaan atau insentif bagi partai politik yang mencalonkan dan memilih perempuan sebagai kandidat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun