Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Yuk Temukan Kebaikan dari Ragam Olahan Tahu dan Tempe!

6 Juni 2023   08:00 Diperbarui: 6 Juni 2023   08:10 499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbicara tentang keunikan Indonesia memang tak akan ada habisnya. Negara kita memang dikenal selain  sebagai negara dengan multikultur juga telah banyak dikenal sebagai negara yang kaya akan banyak hal. Salah satunya tentang makanan. Ya makanan, siapa coba yang tak tertarik jika membahas makanan yang ada di Indonesia. 

Ada rendang, Satai (sate), coto (soto), gulai, gudeg, ikan bakar, pepes, nasi goreng, seblak, gado-gado, dan masih banyak lagi. Selain makanan-makanan yang cenderung berat dan mengenyangkan, Indonesia juga kaya akan yang namanya cemilan. 

Cemilan di Indonesia yang mungkin sebagian kita kerap menyantapnya sehari-hari dan sudah menjadi olahan makanan wajib yang harus tersaji di meja makan adalah tahu dan tempe. 

Makanan khas berbahan dasar utama kacang kedelai ini memang dikenal memiliki ciri khas rasa unik serta menjadi bahan makanan utama yang serba guna. Bisa diolah sebagai cemilan utama, lauk makanan berat, kudapan, sajian kripik, serta dapat diolah menjadi pendamping olahan sayuran yang menambah sedap cita rasa masakkan. 

Lantas bagaimana sejarah tahu dan tempe di Indonesia?

A. Tahu dan Tempe

Jika membahas tentang sejarahnya, tahu dan tempe memang adalah dua varian yang berbeda dari olahan kedelai. Kita akan membahas secara singkat tentang sejarah singkat tempe. 

Kata Tempe sering disebut sebagai hidangan bernama jae santen tempe (sejenis masakan tempe dengan santan) dan kahele tempe serundeng. Kata "tempe" diduga berasal dari bahasa Jawa Kuno. Banyak teori dan sejarawan yang menerangkan bahwa penyebaran tempe di Indonesia sendiri berasal dari Klaten dan dimulai dari abad ke-16. 

Makanan ini pada umumnya berwarna putih, terbuat dari tepung sagu yang disebut tumpi. Makanan bernama tumpi ini terlihat memiliki kesamaan dengan tempe segar yang berwarna putih. Boleh jadi, ini menjadi asal muasal dari mana "tempe" berasal. 

Melansir dari laman bisnis.com, Indonesia sendiri merupakan negara produsen temp eterbesar di dunia dan menjadi pasar kedelai terbesar di Asia. Sebanyak 50%  dari konsumsi kedelai Indonesia dijadikam untuk memproduksi tempe, 40% tahu, dan 10% dibuat dalam produk lain macam tauco, kecap, dan lain sebagainya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun