Indonesia akan melakoni laga babak putaran final piala asia pada 15 Januari 2024 mendatang. Tentu berbagai persiapan telah banyak dilakukan oleh pelatih, staf, hingga para pemain guna dapat memberikan hasil yang terbaik pada gelaran tersebut. Maklum, selama perhelatan kompetisi yang digelar sejak tahun 1956 tersebut, Indonesia baru 2 kali menyicipi mentas di babak putaran grup. Yakni saat ditunjuk sebagai tuan rumah pada tahun 2007 bersama Malaysia, Vietnam, dan Thailand. Sementara untuk lolos dari babak kualifikasi, Indonesia hanya sekali lolos yakni pada tahun ini saat berhasil memastikan diri menjadi peringkat dua terbaik kala berlaga di babak kualfikasi bersama Kuwait, Nepal, dan Yordania.
Kepastian lolos ke putaran final didapat saat Indonesia melakoni laga terakhir melawan Kuwait di dan berhasil menang engan skor 2-1. Lolosnya Indonesia tentu menambah angin segar serta kembali menggairahkan persepakbolaan Indonesia yang memang beberapa tahun terakhir seperti singa yang sedang tertidur.
Secara peringkat, Indonesia di urutan peringkat FIFA memang menunjukka progres yang luar biasa dalam kurun waktu 4 tahun terakhir. Semenjak dilatih oleh Shin Tae Yong, Indonesia yang semula hanya berkutat di peringkat 170-an dunia, kini berada di peringkat 149 FIFA. Tentu ini tak serta merta diraih begitu. Ada regenerasi dan perbaikan besar yang dikomandoi oleh PSSI selaku induk sepakbola Indonesia. Termasuk penunjukkan secara pemilihan ketua umum yang baru yakni Erick Tohir. Hasilnya terlihat sekarang. Indonesia benar-benar telah berbeda, peningkatan itu bisa dilihat dari kualitas permainan yang dipertontonkan.Â
Jika dulu kita melihat permainan Indonesia yang cenderung membosankan, memainkan bola-bola long ball, dan hanya sekedar berlari kesana-kemari, jusrtu sekarang telah berbeda. Permainan timnas Indonesia di bawah asuhan STY telah berubah menjadi lebih menyerang. Mengadopsi gaya permainan tim-tim asal eropa dengan mengandalkan keunggulan dari segi fisik dan daya tahan, serta kecepatan. Membuat Indonesia kerap meraih hasil-hasil positif baik di segala laga uji coba maupun kejuaraan.
Yang terbaru, Timnas kelompok umur yakni Timnas Indonesia U-23 asuhan Indra Sjafri berhasil menjuarai Sea Games di Kamboja sejak terakhir Indonesia meraihnya pada 1991 silam. Tentu ini menjadi pencapaian yang luar biasa. Lantas, apakah itu saja sudah cukup untuk dibawa mentas ke piala Asia tahun 2024 mendatang? Tentu tidak, banyak PR yang perlu dibenahi Indonesia jika ingin bersaing dengan negara-negara mapan dan berprestasi macam Jepang, Australia, Korea Selatan, UEA, hingga Arab Saudi.Â
Lalu, apa pekerjaan rumah terbesar Shin Tae Yong untuk dapat memantapkan persiapan menuju gelaran Piala Asia Januari 2024 mendatang?
Visi bermain dan mentalitas juara
Mau bagaimanapun dalam sepakbola, tujuan akhir adalah mencetak gol dan menang. Maka dari itu, Indonesia harus meningkatkan visi permainan dengan banyak mengadakan perbaikan terutama dalam membangun kualitas menyerang dan bertahan demi mencetak gol dan tak banyak kebobolan gol. Seperti kita sama-sama tahu, Piala AFC bukan lagi sama kelasnya dengan Piala AFF.Â
Kita tak lagi melawan tim-tim serumpun dengan kualitas yang sama macam Malaysia, Thailand, dan Vietnam. Di ajang Piala Asia AFC ada tim-tim berkualitas dunia sepeti Jepang yang pada Piala Dunia Qatar tahun lalu berhasil mengalahkan raksasa dunia Jerman, dan Spanyol pada babak grup. Kemudian ada Korea Selatan yang berhasil lolos ke babak 16 besar dengan mengalahkan juara Euro 2016 yakni Portugal. Sampai Arab Saudi yang berhasil mengarahkan juara Piala Dunia 2022 yakni Argentina dengan skor 2-1.Â
Maka dari itu, mentalitas juara dalam bertanding harus terus ditingkatkan agar motivasi untuk menang atau setidaknya memberikan perlawanan yang sengit dapat dilakukan pada ajang Piala Asia 2024 mendatang.
Kualitas permainan, Konsisten, dan Percaya pada rekan se-tim
Sadar atau tidak, ketika kita sering menyaksikan permainan timnas saat ini. Kita masih sering menjumpai pemain-pemain kita yang kerap menunjukkan sifat individualitas ketimbang meningkatkan dan menjalankan kerjasama serta koordinasi tim. Hasilnya, pada beberapa kesempatan ada saja peluang emas yang terbuang dan kerap menghadirkan hasil akhir yang tak diharapkan termasuk pada ajang AFF kala harus bertemu negara-negara rival dengan kekuatan yang memang berada di atas kita seperti Thailand dan Vietnam.
Hal yang bisa dilakukan sebagai upaya untuk memberikan kualitas permainan maksimal di Piala Asia mendatang adalah dengan meningkatkan kualitas permainan, artinya Indonesia harus mampu menyesuaikan pakem permainan dengan musuh yang dihadapi. Selan itu, timnas kita harus mengurangi ego dalam hal individualistis terutama saat berada di depan gawang lawan. Saling percaya satu sama lain dapat membantu Timnas Kita untuk urusan mencetak gol.Â
Memaksimalkan laga uji coba sebagai evaluasi
Sebelum melakoni laga putaran final Piala Asia, Indonesia akan menjalani laga persahabatan (Fifa Matchday) melawan dua negara yang secara kualitas berada di atas Indonesia yakni Argentina dan Palestina. Laga persahabatan tersebut memang perlu dilakukan, mengingat kita harus banyak memahami dan memelajari kualitas permainan dari negara lain yang lebih mapan dan berprestasi. Hal tersebut juga dapat menjadi sarana memperkaya taktik dan strategi untuk dapat diterapkan kala melawan negara-negara kontestan Piala Asia 2024 mendatang.Â
Indonesia saat ini berisikan pemain-pemain yang secara kualitas individu berada di atas pemain-pemain Maaysia ataupun Thailan sekalipun. Nama-nama seperti Marcelino Ferdinand, Sandy Wals, Elkan Baggot, Jordi Amat, Egi Maulana Vikri, Stefano Lilipaly, hingga Pratama Arhan adalah nama-nama mengerikan untuk skala Asia yang siap memberikan kontribusi besar bagi timnas Indonesia. Namun, perlu digarisbawahi bahwa dari segi permainan tim kesolidan kita perlu ditingkatkan. Mengapa demikian, karena pada dasarnya kita selaku pecinta Timnas Indonesia mengingkan timnas Indonesia yang tangguh dan kuat secara tim agar dapat berbicara banyak di Piala Asia Qatar januari 2024 mendatang.
#SalamLiterasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H