Inovasi terus digaungkan oleh pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan Indonesia dalam mengupayakan dan mengusahakan serta memfasilitasi guru yang ingin meningkatkan kompetensi dan skill mengajarnya.Â
Beragam program pun sudah disediakan di banyak referensi misalnya di Platform Merdeka Belajar, SIMPKB, hingga website lain yang mewadahi keperluan dalam bidang pendidikan.Â
Menjadi guru memang dituntut untuk terus infovatif dalam menghadirkan beberapa perubahan nyata. Mulai dari meningkatkan kualitas diri baik komptensi maupun keahlian, mengubah paradigma lama, memiliki komitmen untuk memelajari hal-hal baru, dan lain sebagainya.
Lebih lanjut, menjalani profesi sebagai guru selain dituntut untuk ikhlas dan sabar juga diperlukan motivasi kuat agar dapat terus berkembang dan beradaptasi sesuai dengan perkembangan zaman.Â
Mulai dari perkembangan teknologi informasi, meningkatnya angka kelahiran di Indonesia, tuntutan inovasi dari kurikulum yang berlaku, hingga membantu peserta didik menggapai cita-citanya di masa depan merupakan hal-hal yang akan pasti dialami oleh seorang guru.Â
Maka dari itu untuk memperlancar dan menyukseskan cita-cita tersebut, guru harus terus mau mengasah diri dengan cara mengikuti banyak program yang disediakan kementerian pendidikan di Indonesia.Â
Mulai dari peningkatan individu, perekrutan mahasiswa PPG, berbagi praktik baik, dan lain sebagainya. Ketika kita sudah tertarik mengikuti hal tersebut maka kualitas diri dengan sendirinya jugfa akan meningkat dan berkembang.Â
Masalah yang muncul saat ini, kita sering menjumpai ada guru yang masih terjebak dalam paradigma mengajar lama sehingga metode dan proses pembelajaran terkesan pasif dan membosankan. Lalu, mengapa hal tersebut bisa terjadi dan dialami banyak guru di Indonesia?
1. Paradigma Lama