Mohon tunggu...
Ardianto Nugroho
Ardianto Nugroho Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Financial

Ayo Cek Instrumen Investasi dari Low Risk Sampai High Risk

4 Oktober 2021   09:17 Diperbarui: 29 Oktober 2021   11:53 1277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kesadaran akan pentingnya investasi mulai dimiliki oleh kaum muda di Indonesia. Namun, tidak sedikit yang bingung akan memulai untuk berinvestasi di mana karena banyaknya jenis instrumen investasi.

Artikel ini berisi tentang pendapat penulis tentang list instrumen investasi dimulai dari instrumen yang memiliki low risk sampai dengan high risk.

(Low Risk - 1 - 3 - 4 - 5 - 6 - 7 - 8 - High risk) 

1. Deposito - Risk Level: 1 

Deposito adalah instrumen investasi yang minim risiko. Memiliki suku bunga yang stabil atau fix sehingga kita dapat memprediksi berapa keuntungan deposito. 

Karena Low risk, deposito termasuk investasi yang low return.

2. Emas - Risk Level: 1

Beberapa orang mengatakan bahwa emas bukan instrumen investasi karena emas hanya mempertahankan nilai aset dan bukan meningkatkannya. Namun, ketika satu tahun yang lalu harga emas melonjak tajam, beberapa investor mulai mempertimbangkan emas sebagai salah satu instrumen investasi.

Risiko berinvestasi emas sangatlah rendah. Risiko yang paling tinggi adalah apabila Anda lupa menyimpan aset emas Anda di mana.

3. SBN - Risk Level: 2

SBN adalah surat hutang yang diterbitkan oleh negara. Daripada negara berhutang kepada pihak asing, lebih baik bila negara menghimpun uang dari rakyatnya.

SBN dapat terbilang aman karena dilindungi oleh Undang-Undang.

4. Reksadana Pasar Uang - Risk Level: 2

RDPU adalah instrumen investasi yang mengembangkan modal di deposito dan hutang jangka pendek. RDPU termasuk instrumen investasi yang liquid dan mudah dicairkan.

Beberapa orang menggunakan RDPU sebagai dana darurat karena sifatnya yang mudah dicairkan.

5. Reksadana Pendapatan Tetap - Risk Level: 3

RDPT adalah instrumen investasi yang mengalokasikan investasinya pada bidang yang memiliki pendapatan/pemasukan tetap, seperti: sukuk atau obligasi.

6. Eba Ritel - Risk Level: 3

Efek Beragun Aset (EBA) adalah surat berharga yang terdiri dari sekumpulan Kredit Kepemilikian Rumah yang ditransaksikan di pasar sekunder.

Eba ritel memiliki risiko fluktuasi dan pelunasan KPR dipercepat yang akan memengaruhi retur yang didapatkan investor. Untuk lebih lengkapnya dapat dibaca di sini.

7. Properti - Risk Level: 4

Properti adalah instrumen investasi yang termasuk memiliki risiko sedang. Sudah dipastikan nilai properti pasti naik setiap tahun, tetapi sifat aset properti yang tidak liquid menyebabkan properti kurang fleksibel sebagai instrumen investasi.

Terlebih pada masa pandemi ini, pasti Anda dengan mudah menemui properti yang dijual di bawah harga beli.

8. P2P Lending - Risk Level: 5

Peer to peer landing adalah intrumen investasi yang dilakukan oleh sesama investor yang membutuhkan dana dan investor yang dapat memberikan dana.

Tentunya risiko yang harus dihadapi adalah ketika peminjam dana tidak dapat mengembalikan pinjaman seperti yang telah disepakati. 

9. Reksadana Indeks - Risk Level: 6

Reksadana Indeks adalah instrumen investasi yang mengikuti atau meniru indeks acuannya, baik itu indeks saham maupun obligasi.

Risiko reksadana indeks adalah memiliki kemungkinan pergerakannya di bawah indeks acuan.

10. Reksadana Saham - Risk Level: 6

Reksadana saham adalah instrumen investasi di mana investor menggunakan jasa manajer investasi untuk memilihkan beberapa saham untuk dijadikan pilihan investasi.

Risiko reksadana saham lebih rendah dibandingkan saham karena memiliki konsep diversifikasi.

11. Saham - Risk Level: 7

Saham termasuk instrumen investasi high risk, high return. Ketika suatu perusahaan memiliki kenaikan nilai, maka pemegang saham diuntungkan.

Namun perlu diingat, ketika Covid mendarat di bumi, seketika itu juga harga saham langsung mengalami penurunan yang sangat signifikan.

Risiko saham dapat diminimalis bila Anda mempelajari bagaimana strategi yang benar dalam berinvestasi di saham.

Ada dua kanal Youtube yang dapat menjadi sumber belajar Anda:

Saham dari Nol dan Doddy Bicara Investasi

12. Crypto - Risk Level: 8

Masih simpang siur apakah crypto termasuk instrumen investasi atau tidak. Pada kenyataannya beberapa coin crypto mengalami peningkatan nilai yang signifikan, tetapi jangan lupa beberapa coin mengalami penurunan nilai hingga menjadi ash atau abu.

Bila Anda ingin mencoba mencari keuntungan melalui crypto, Anda harus memahami setidaknya beberapa prinsip dasar di dalamnya.

Artikel ini dapat membantu Anda:

Empat Dasar Prinsip Sebelum Anda Trading Crypto

Modal Klik Bisa Dapat Koin Kripto? Bisa Gan!

Penutup

Demikian 12 instrumen saham dari risiko yang paling tinggi sampai risiko yang paling rendah. Sudah tentu ada instrumen saham lain yang belum masuk list ini. Namun list ini sudah cukup untuk menggambarkan seberapa tinggi atau rendah risiko yang dimiliki oleh suatu instrumen investasi.

Manakah instrumen yang Anda pilih? Itu semua tergantung profil risiko Anda. Ingin mengetahui apa instrumen investasi yang cocok untuk Anda? Anda dapat mengetahuinya melalui aplikasi bareksa dan bibit.

Di sana ada Robo advisor yang dapat memberikan saran instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko Anda.

Selamat berinvestasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun