Kapan backstory terbaik
Novel adalah fragmen. Sebuah potongan masa kehidupan seseorang atau beberapa tokoh novel. Bukan kisah panjang kehidupan sejak seorang tokoh lahir hingga meninggal. Padahal dalam kehidupan sehari-hari, seseorang bisa sangat dipengaruhi oleh masa lalunya. Saat itulah backstory diperlukan, untuk membuat pembaca merasa bahwa tokoh itu memang nyata dan meyakini bahwa sang tokoh memiliki keberadaan di luar novel. Pilihan lain dari backstory bukan tidak menceritakan masa lalu tokoh tersebut, melainkan memilih cara yang tepat untuk digunakan.
Tadi kita sudah diskusikan bahwa backstory bisa memperlambat irama cerita, sehingga bukan hanya memilih untuk menggunakan backstory atau tidak, tetapi juga pilih saat untuk menceritakan masa lalu tersebut dengan backstory.
Ada penulis yang menyarankan untuk memulai backstory sebelum cerita utama menjadi sangat menarik dengan irama yang cepat, sehingga tidak dimulai di bagian awal, tetapi tetap sebelum halaman pertengahan. Kadang-kadang, sebuah rangkaian backstory dituliskan dalam 2 sampai 3 bagian terpisah, disesuaikan dengan kisa masa kini yang perlu diterangkan sebab-sebabnya atau asal muasal kejadian. Maka perlu diperhatikan penyeimbangan irama cerita.
Backstory dan draft pertama Anda
Draft pertama novel Anda mungkin berisi banyak backstory. Ini mungkin terjadi jika Anda adalah jenis penulis yang cenderung untuk menulis secara intuitif daripada menguraikan segala hal. Tidak perlu terlalu resah dengan kondisi ini, beberapa backstory bisa Anda ubah menjadi lirik lagu atau dimasukkan ke dalam dialog salah satu tokoh yang mengenal masa lalu tokoh utama.
Contoh:
“Sepertinya dulu kamu takut menyetir mobil? Sudah lupa ya tabrakan itu?” (tokoh pendukung)
“Aku masih ingat wajah anak SMP yang nabrak dan Ayahku yang meninggal setelah tabrakan itu” (tokoh utama)
“Pantas aja, kamu keras sekali melarang anak di bawah umur mengemudi” (tokoh pendukung)
Anda bisa membuat lebih baik, tapi itu sudah cukup menggambarkan mengapa si tokoh utama marah ketika anaknya yang masih SMP ketahuan menyetir mobil.