Mohon tunggu...
ARDIANSYAH
ARDIANSYAH Mohon Tunggu... Hoteliers - S1 Ppkn, Pegiat Literasi dan Ketua Umum Forum Komunikasi Mahasiswa Pesa Mataram

Menjadi pendidik adalah tujuan utama hidup saya, mengajar dengan ikhlas dan sabar untuk generasi yang intelektual

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Karang Taruna dalam Penumbuhkembangan Moral Generasi Muda

23 Juni 2022   11:19 Diperbarui: 23 Juni 2022   14:16 473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Organisasi karang taruna merupakan kumpulan individu dalam suatu wadah untuk menyalurkan aspirasi dan mengembangkan kesadaran moral kepada para generasi pemuda. Mereka diharapkan mampu dalam memberikan sumbangan ide -- ide kreatif dalam segala segi bidang yang ada dalam lingkungannya.

Menurut Mulyawan, (2009) karang taruna adalah (baik siswa maupun mahasiswa) untuk berorganisasi sejak dini. Karang taruna didirikan dengan tujuan untuk memberikan pembinaan dan pemberdayaan kepada generasi muda, misalnya dalam bidang keorganisasian, ekonomi, sosial, keagamaan, moral dan kesenian untuk mempraktekan dan menumbuhkembangkan moralitas generasi muda. 

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti di Desa Maria Kecamatan. Wawo Kabupaten Bima bahwa karang taruna sudah ada didesa tersebut, hasil wawancara dengan ketua karang taruna Desa Maria, bahwa karang taruna di Desa ini perlu dibentuk dan di kembangkan di masyarakat, sebab karang taruna merupakan wadah generasi muda untuk pengembangan karakter tanggung jawab dan kepedulian sosial pada diri generasi muda. 

Selain itu karang taruna juga merupakan wadah bagi pemuda untuk menyalurkan berbagai potensi dalam dirinya, karena dalam karang taruna terdapat berbagai macam kegiatan yang dapat mengembangkan karakter tanggung jawab dan kepeduliaan sosial pada diri seorang pemuda (Ramlin, 2020). Melalui kegiatan organisasi ini juga diharapkan mampu merubah keadaan moral generasi muda yang ada di Desa Maria Kecamatan Wawo Kabupaten Bima yang sangat memprihatinkan.

Berdasarkan dari hasil wawancara yang dilakukan dengan salah satu tokoh agama Desa Maria, yang sangat memprihatinkan adalah kondisi generasi muda di Desa Maria Kecamatan Wawo Kabupaten Bima banyak sekali generasi muda yang melanggar norma sosial, contohnya mereka minum-minuman berakohol, perkelahian, sex bebas dan banyak mereka yang menggunakan narkoba (Imran, 2020). 

Dalam kondisi yang demikian penumbuhkembangan moral terhadap generasi muda mempunyai peranan-peranan yang penting untuk membimbing dan menuntunnya sesuai dengan moral yang berlaku dimasyarakat. Melihat kondisi generasi muda yang berada di Desa Maria Kecamatan Wawo Kabupaten Bima sangat menghawatirkan.

 Dulu mereka sangat menjujung tinggi kearifan budaya dan mengedepankan kesopanan kini akibat pergaulan dan kemajuan tekhnologi malah membuat dampak yang buruk. 

Keberadaan karang taruna di Desa Maria sangat penting untuk menumbuhkembangkan moral generasi muda, karena dilihat dari hasil wawancara ketua karang taruna Desa Maria, tokoh masyarakat dan tokoh agama bahwa keberadaan karang taruna ini sangat diperlukan, oleh sebab itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang peran karang taruna pelopor Desa Maria Kecamatan Wawo Kabupaten Bima.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif  dengan jenis fenomenologi. Pendekatan penelitian kualitatif adalah pendekatan penelitian yang digunakan untuk meneliti pada objek  yang alamiah yakni objek yang berkembang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti dan kehadiran peneliti tidak mempengaruhi dinamika pada obyek tersebut (Sugiyono, 2018:132).  Jenis fenomenologi menurut Creswell (2014:452) menggambarkan arti sebuah pengalaman hidup beberapa  orang  tentang sebuah konsep atau fenomena.

Informan penelitian adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar belakang penelitian. Informan dimanfaatkan  untuk  berbicara, bertukar  pikiran, atau membandingkan suatu kejadian yang ditemukan dari subyek lainnya (Moelong, 2005:133). Oleh karena itu, informan adalah orang-orang yang dijadikan sebagai sumber data yang diperlukan peneliti dalam penelitian untuk menggali informasi yang diinginkan dan dibutuhkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun