Guru...
Ini adalah aku tiga tahun nan lalu
Yg kau didik menjadi berpengetahuan
Dari mu kami mengetahui banyak hal
Guruku...
Pahlawan pendidikan
Kulihat dirimu..
Memberikan benih benih ilmu
Bagai sumber air yang terus mengalir
Engkau isi dengan perlahan
Gelas kosong hingga penuh pengetahuan
Di telaga yg penuh ilmu ini kami berpisah
Meneruskan menyelami lautan ilmu diseberang sana
Dengan secercah cahaya pengetahuan
Yang akan terus bersinar sampai kapan pun
Tak akan pernah padamÂ
Tak akan pernah hilang
Tak kan kubiarkan surut ditengah perjuanganÂ
Lihat lah!!
Lihatlah bunga bunga tak kunjung bermekaran
Seolah enggan membuka kuncup dikala perpisahan tiba
Lihatlah!!
Tangkai merunduk seakan ikut merasakan kesedihanÂ
Guruku...
Senyum mu seperti mentari terbit
Tatapan mu seperti pelangi
Kau seperti bintang yang menghiasi langit
Suara mu akan menjadi tangis dalam rinduÂ
Beban hidup menjadi ringan bersama mu
Penuh kasih dan pengorbanan tanpa batas
Walaupun tak terucap oleh kata
Namun dalam tatap mata
Cinta merayap menjadi samudera
Guru...
Puisi ini hanya secercah penghormatan
Untuk mu...
Guruku yang tak pernah mengharapkan imbalan
Ilmu mu tak akan pernah berat untuk selalu dibawa kemana pun..
Guruku...
Yakinkan ku bahwa kita tetap memandang langit yang sama
Terimakasih guru ku...
Terimakasih atas segala waktumu
Atas segala kebaikan mu
Atas segala pengetahuan begitu banyak yang engkau berikan kepada kami
Terimakasih guruku...
Engkau selalu ada dan abadi di hati ku
Sepucuk surat perpisahan aku kim kan ...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H