Dengan cara ini, positivism dapat didefinisikan  sebagai pendekatan penelitian yang didasarkan pada doktrin ontologism bahwa realitas tidak tergantung  pada pengamat.Â
Dengan kata lain, sebuah penelitian mungkin berada dalam kerangka asumsi  transaksional dan subjektivis positivisme yang melihat pengetahuan diciptakan dalam interaksi.Â
Antara  peneliti dan responden (Paul dan Elder, 1997). Ketika pengaruh di kedua arah (ancaman terhadap  validitas) di akui, atau bahkan dicurigai, berbagai strategi akan di ikuti untuk mengurangi atau  menghilangkannya.Â
Perspektif aksiologis para digma penelitian ditujukan untuk menggambarkan tingka  konsistensi, keandalan atau merekonstruksi atau memperluas teori atau konstruksi yang dipegang  sebelumnya (Neuman, 1997).Â
Sebuah 'model komunikasi' dapat didefinisikan sebagai teori tentang bagaimana komunikasi  bekerja. Teori semacam itu akan bersifat deskriptif dari pada preskriptif. Artinya, model komunikasi  bertujuan untuk menjelaskan bagaimana komunikasi bekerja, dan untuk menggambarkan bagaimana  kasus-kasus komunikasi tertentu dimainkan dari pada bagaimana kasus-kasus komunikasi tertentu  seharusnya dimainkan.Â
Terkadang, berbagai jenis interaksi yang dianggap sebagai komunikasi dianggap  cukup besar. Misalnya, 'komunikasi' kadang-kadang dipahami sebagai mengacu pada berbagai interaksi dimana satu entitas dapat mempengaruhi entitas lain. Alih-alih menggunakan definisi yang luas seperti itu,  memahami komunikasi sebagai interaksi antar entitas, di mana tindakan satu entitas menyebabkan
respons di entitas lain.Â
Entitas, dan di mana tindakan dan respons dirancang untuk menjadi bagian dari  interaksi Kata kerja 'berkomunikasi' juga sering digunakan dalam tesis, digunakan dalam arti verbal,  'berkomunikasi' mengacu pada aktivitas satu entitas yang mempengaruhi yang lain. Akan berasumsi  bahwa 'komunikasi manusia' mengacu pada berbagai interaksi di mana satu komunikator manusia  mengubah keadaan mental orang lain.Â
Dalam komunikasi manusia, dapat dikatakan bahwa tuturan penutur mengungkapkan suatu pikiran.Â
Kesimpulan :
Mekanisme filsafat komunikasi berbeda dari mekanisme decoding dalam pengertian berikut.  Decoding adalah proses mengasosiasikan sinyal dengan pesan, di mana setiap pesan yang diberikan tidak  akan memiliki hubungan dengan sinyal yang sesuai.Â
Dengan kata lain, bentuk sinyal tidak memberikan  petunjuk tentang apa arti pesan yang dikodekan oleh sinyal tersebut.Â