Harta kekayaan merupakan satu tujuan utama bagi manusia dalam kehidupannya. Manusia berlomba sedemikian rupa tak heran dalam mendapatkannya. Untuk dapat hidup tenteram di dunia, seorang muslim harus mengamalkan pengelolaan harta sesuai tata cara yang disyariatkan Islam. Islam sebagai agama yang murni memberikan petunjuk dalam segala bidang. Dari masalah besar seperti bernegara hingga masalah pribadi, selalu ada sesuatu untuk semua orang. Pengelolaan harta, meskipun terlihat sebagai urusan pribadi, namun tetap berhubungan dengan orang lain dan bahkan negara. Interaksi tanggung jawab pribadi dan sosial akan membuat hidup lebih menyenangkan dan damai. Sebagai langkah awal untuk mendapatkannya, umat Islam harus mengikuti prosedur sederhana. Manajemen harta dalam Islam memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari umat Muslim. Islam mewajibkan umatnya untuk mengelola harta mereka dengan bijaksana dan bertanggung jawab. Tujuan utama dari manajemen harta dalam Islam adalah untuk mencapai keseimbangan antara kebutuhan materi dan spiritual, serta untuk memastikan keadilan dalam distribusi dan penggunaan harta benda.
Salah satu keutamaan manajemen harta dalam Islam adalah keadilan. Islam menekankan pentingnya adil dalam membagi harta, baik dalam lingkup individu maupun masyarakat. Umat Muslim diajarkan untuk tidak menghambur-hamburkan harta, tetapi juga tidak boleh menzalimi diri sendiri dengan menahan diri dari memenuhi kebutuhan dasar hidup. Prinsip ini ditegaskan dalam Al-Quran dalam ayat yang menyatakan bahwa Allah tidak menyukai pemborosan namun juga tidak menyukai kikir. Selain keadilan, Islam juga mengajarkan umatnya untuk mengelola harta dengan penuh tanggung jawab. Umat Muslim dianjurkan untuk mencari penghasilan yang halal dan melakukan usaha untuk memperoleh harta sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Manajemen harta dalam Islam tidak hanya mencakup pengelolaan sehari-hari, tetapi juga meliputi aspek-investasi dengan tujuan meningkatkan harta secara etis dan berkelanjutan.
Tuntutan manajemen harta dalam Islam juga meliputi pemenuhan hak-hak Allah dan hak-hak sesama manusia. Umat Muslim harus menjalankan kewajiban zakat, yang merupakan bentuk sumbangan wajib pada harta mereka untuk membantu mereka yang membutuhkan. Lebih dari itu, Islam juga menganjurkan memberikan sedekah dan membuat wasiat yang adil serta memikirkan kesejahteraan masyarakat.
Selain itu, manajemen harta dalam Islam juga mendorong umat Muslim untuk menghindari riba dan praktik keuangan yang tidak etis. Mendapatkan keuntungan dengan cara yang tidak halal atau merugikan orang lain dilarang dalam ajaran Islam. Sebaliknya, Islam mendorong umatnya untuk berinvestasi dalam bentuk yang memberikan manfaat berkelanjutan bagi masyarakat tanpa melanggar prinsip-prinsip moral.
Berikut adalah beberapa keutamaan dan tuntutan dalam manajemen harta dalam Islam:
- Bentuk ibadah: Mengelola harta dengan baik dianggap sebagai ibadah dalam Islam. Hal ini karena Allah SWT telah menciptakan harta sebagai kekayaan yang harus dikelola dengan bertanggung jawab.
Meningkatkan keimanan: Manajemen yang baik terhadap harta memperkuat keimanan seorang muslim. Hal ini karena ia melihat harta sebagai amanah dari Allah dan bahwa ia harus menggunakannya sesuai dengan ketentuan yang telah ditentukan dalam agama.
Pahala dan ganjaran: Allah SWT berjanji memberikan pahala kepada orang yang mengelola hartanya dengan baik. Orang yang bersedekah, serta mengelola harta dengan ikhlas akan mendapatkan balasan yang berlimpah di dunia dan akhirat.
- Keutamaan dalam Berbagi: Islam mendorong umatnya untuk berbagi harta dengan orang yang membutuhkan. Hal ini dianggap sebagai amal baik yang bisa mendatangkan keberkahan dan mendapatkan pahala dari Allah SWT.
Â
Artinya : " Dan pada harta mereka ada hak-hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak dapat bagian.
- Menabung dan Berinvestasi: Islam mengajarkan umatnya untuk menabung dan berinvestasi dengan bijaksana. Menabung dianggap sebagai tindakan yang bijaksana untuk masa depan, sementara investasi yang halal dikatakan bisa mendatangkan keuntungan finansial yang diridhoi oleh Allah SWT. Harta kekayaan dalam islam merupakan sarana untuk mengembangkan diri serta pengembangan usaha. Maka adanya harta yang dimiliki akan lebih baik jika segera diinvestasikan dalam sebuah usaha atau kerjasama. Berinvestasi adalah suatu kebiasaan para sahabat nabi Muhammad saw yaitu Ustman bin Affan, Abdurahman bun Auf, Umar bin Khattab dan sahabat nabi yang lainnya. Hal ini tidaklah tanpa alasan para sahabat melakukan investasi dengan tujuan agar terhindar dari larangan Allah SWT yaitu menyimpan dengan niat menimbun harta. Maka dari itu mereka melakukan investasi atau digunakan untuk biaya jihad di jalan Allah swt.
Terkait hal ini Allah SWT berfirman dalam surat Al-hasyr ayat 18 :
Â
Artinya : " hai orang-orang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperlihatkan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok ( akhirat) dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan "
2. Tuntutan Manajemen Harta:
- Zakat: Menunaikan zakat adalah salah satu tuntutan utama dalam manajemen harta dalam Islam. Zakat wajib dikeluarkan bagi setiap muslim yang memiliki harta yang mencapai nisab (batas minimum) dan telah mencapai haul (waktu berlalunya setahun). Zakat juga merupakan salah satu tuntutan dalam manajemen harta dalam Islam, yang bertujuan untuk membersihkan harta dan memperbaiki kondisi sosial
- Sedekah:Â Selain zakat, seorang muslim juga dianjurkan untuk bersedekah dengan sebagian harta yang dimilikinya. Hal ini bertujuan untuk membantu mereka yang membutuhkan dan memperkuat ukhuwah islamiah antar sesama muslim.
- Menghindari riba: Manajemen harta dalam Islam juga mengajarkan agar umat muslim menjauhi riba atau bunga yang diharamkan dalam agama. Riba dianggap sebagai perbuatan dosa dan itulah sebabnya bagaimana harta dikumpulkan dan diinvestasikan juga harus sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
- Menghindari sifat serakah: Islam juga menuntut agar umat muslim tidak menjadi serakah atau tamak dalam menghasilkan uang dan mengumpulkan harta. Sebaliknya, mereka harus membagi harta dengan orang lain dan memberikan yang terbaik dari yang mereka punya. Dalam manajemen harta dalam Islam, penting untuk memprioritaskan kebutuhan, menghindari perilaku boros dan berlebihan, serta memperhatikan aspek sosial dan keadilan.
Dalam Islam, manajemen harta adalah bagian penting dari kehidupan sehari-hari seorang muslim. Dengan mengikuti tuntutan dan pedoman yang diberikan oleh agama, seseorang dapat mengelola hartanya dengan baik dan memberikan dampak positif bagi dirinya sendiri, keluarganya, dan masyarakat yang lebih luas.
Dalam kesimpulannya, manajemen harta dalam Islam memiliki keutamaan dalam mencapai keseimbangan antara kebutuhan materi dan spiritual, serta menjamin keadilan dalam distribusi dan penggunaan harta benda. Manajemen harta dalam Islam melibatkan tanggung jawab, keadilan, dan pemenuhan hak-hak Allah dan manusia. Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, umat Muslim diharapkan dapat mencapai kesejahteraan materi dan spiritual, serta memperoleh berkah dalam harta mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H