Selain itu, minyak ini dapat menjaga kadar glukosa dalam darah sehingga sangat cocok bagi penderita penyakit diabetes.Â
Pembuatan minyak ini juga lumayan mudah, yakni dengan menghancurkan biji canola hingga halus kemudian mengekstraknya untuk menghasilkan 45% kandungan minyak.Â
Keunggulan lainnya dari minyak ini adalah memiliki cita rasa yang ringan karena mengandung asam lemak tak jenuh tunggal.Â
Sehingga dari sifat inilah minyak canola cocok digunakan untuk menumis atau teknik penggorengan frying-pan.
Minyak Jagung
Banyak para ahli yang menyatakan bahwa jumlah keberagaman molekuler jagung sebanding dengan manusia dan simpanse.Â
Keberagaman ini tercermin dari jumlah total bijinya yang berjumlah 9 kultivar, yaitu Tunicata (jagung bersisik), Identata (jagung giig-kuda), Amylacea (jagung yang biasa digunakan untuk membuat tepung), Jagung QPM (Quality Protein Maize), Everta (Jagung yang biasa digunakan untuk berondong), Saccharata (Jagung manis), Jagung HO (High Oil), Glutinosa (jagung ketan), dan terakhir Indurata (Jagung mutiara).Â
Keberagaman itu berfungsi pada masing-masing karakteristik yang menonjol pada jagung, misalnya pada jagung QPM digunakan untuk diambil protein nabatinya.Â
Sementara jika menilik pada pembuatan kultivar jagung, terdapat 4 jenis yaitu galur murni (merupakan hasil seleksi terbaik galur terpilih), kultivar komposit (campuran beberapa populasi yang diseleksi), kultivar sintetik (gabungan dari benih jagung yang memiliki keunggulan umum), dan kultivar hibrida (keturunan langsung dari persilanagan 2,3, atau 4 galur yang menyebabkan heterosis).
Pembuatan minyak jagung juga tidak susah, yakni dengan merendam selama satu atau dua hari, kemudian digiling secara kasar hingga bakal buahnya lepas, terakhir dipres menggunakan mesin mekanik untuk mendapatkan minyaknya.Â