Mohon tunggu...
Ardhianto
Ardhianto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Maha = amat/paling Siswa = Orang yang berguru/belajar Mahasiswa = Orang yang paling banyak berguru

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sejarah Bendungan Lama Pamarayan, Bendung Terbesar Peninggalan Kolonial

3 Agustus 2021   15:34 Diperbarui: 3 Agustus 2021   15:38 4441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diperkirakan BOW telah memperkerjakan sebanyak 300.000 orang buruh harian. Bendung Pamarayan selesai sepenuhnya dan mulai beroperasi pada 1925 dan menghabiskan anggaran sebesar 2 juta gulden selama pembangunan.

Sebenarnya, gagasan pembangunan bendungan Pamarayan sudah muncul sejak september 1876. Sejak saat itu, wacana pembangunan bendungan mulai dicetuskan para pejabat tinggi pemerintah kolonial dalam kajian Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciujung. 

Sementara dalam naskah Besluit Gubernur Jendral tertulis nama Pamarajan (ejaan lama, j=y), menunjuk suatu daerah di Banten (kini salah satu kecamatan di Kabupaten Serang) sebagai tempat dibangunnya bendungan. 

Ada yang menarik dari penamaan ini, fakta penamaan Pamarajan menunjukan bahwa sebutan Pamarayan sudah ada sebelum bendungan dibangun. 

Hal ini berbeda dengan cerita yang sering dituturkan oleh masyarakat luas terutama masyarakat Pamarayan. Masyarakat mempercayai bahwa asal usul nama pamarayan berasal dari kata maray (mayar/bayar) yang merujuk pada aktivitas pembayaran pada para pekerja yang membangun bendungan ini.

#UntirtaJawara #KKMtematik2021Untirta #kkm_untirta2021 #kkm_untirta_63 #kkm_untirta_desa_pamarayan

Referensi :
Mufti, A dkk. (2012). Inventarisasi dan Penelusuran Nakah Kuno Banten bag Sejarah Bendungan Pamarayan. Serang: Dinas Budaya dan Pariwisata Provinsi Banten.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun