Diperkirakan BOW telah memperkerjakan sebanyak 300.000 orang buruh harian. Bendung Pamarayan selesai sepenuhnya dan mulai beroperasi pada 1925 dan menghabiskan anggaran sebesar 2 juta gulden selama pembangunan.
Sebenarnya, gagasan pembangunan bendungan Pamarayan sudah muncul sejak september 1876. Sejak saat itu, wacana pembangunan bendungan mulai dicetuskan para pejabat tinggi pemerintah kolonial dalam kajian Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciujung.Â
Sementara dalam naskah Besluit Gubernur Jendral tertulis nama Pamarajan (ejaan lama, j=y), menunjuk suatu daerah di Banten (kini salah satu kecamatan di Kabupaten Serang) sebagai tempat dibangunnya bendungan.Â
Ada yang menarik dari penamaan ini, fakta penamaan Pamarajan menunjukan bahwa sebutan Pamarayan sudah ada sebelum bendungan dibangun.Â
Hal ini berbeda dengan cerita yang sering dituturkan oleh masyarakat luas terutama masyarakat Pamarayan. Masyarakat mempercayai bahwa asal usul nama pamarayan berasal dari kata maray (mayar/bayar) yang merujuk pada aktivitas pembayaran pada para pekerja yang membangun bendungan ini.
#UntirtaJawara #KKMtematik2021Untirta #kkm_untirta2021 #kkm_untirta_63 #kkm_untirta_desa_pamarayan
Referensi :
Mufti, A dkk. (2012). Inventarisasi dan Penelusuran Nakah Kuno Banten bag Sejarah Bendungan Pamarayan. Serang: Dinas Budaya dan Pariwisata Provinsi Banten.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H