1. Berusaha untuk mengenal diri lebih dalam, sebaiknya  kita merenungkan atau mempertanyakan kepada diri kita sendiri apa sebenarnya kelebihan serta kekurangan yang dimiliki, bagaimana cara me-manage kelebihan yang memiliki potensi untuk dikembangkan serta apa kekurangan  untuk lebih di kontrol lagi agar bisa di minimalisir dampak kedepannya, apa tujuan hidup selama beberapa tahun kedepan serta langkah apa yang harus dilakukan agar tujuan itu tercapai, dan juga apa kita sudah bahagia dengan apa yang sekarang menjadi rutinitas yang dilakukan sehari-hari atau belum bahkan belum bahagia sama sekali.
2. Memanfaatkan waktu untuk lebih produktif, banyak manfaat yang sebenarnya dapat kita rasakan ketika kita menggunakan waktu sebaik mungkin untuk melakukan sesuatu yang produktif, contohnya yaitu pekerjaan kita akan cepat selesai sehingga waktu yang tersisa bisa dimanfaatkan untuk melakukan hal lainnya. Jangan pernah ragu atau takut untuk melakukan atau mencoba hal baru karena kita tidak akan pernah tau apa yang akan terjadi di masa depan, barangkali hal baru yang kita lakukan itu merupakan minat kita yang bisa membawa kita menuju impian.
3. Hindari sosial media, banyak yang beranggapan jika kita bermain sosial media sebagai sarana hiburan untuk menghilangkan beban pikiran, tapi nyatanya hal itu tidak sepenuhnya benar karena yang kerap terjadi yaitu malah timbul perasaan cemas, tertekan dan resah bagi segelintir orang yang sedang berada di fase Quarter Life Crisis, misal jika kita melihat pencapaian gemilang teman sebaya, sedangkan kita belum ada perkembangan sama sekali. Seseorang yang sedang berada pada fase ini akan merasa cemas tanpa alasan yang jelas dan juga terkadang disertai rasa minder karena merasa tertinggal.
4. Belajar mengelola keuangan atau finansial, Kerap kali ini merupakan bagian yang dianggap sepele padahal sebenarnya hal ini     sangat krusial, jika kita tidak pernah belajar atau memperdalam ilmu dalam mengelola keuangan semua rencana hidup kita bisa berantakan karena besar pasak daripada tiang atau dengan kata lain pengeluaran lebih besar dari pemasukan. Misalnya dengan merekap semua arus pemasukan maupun pengeluaran dengan rutin setiap bulannya, kemudian menganalisis apa saja pengeluaran yang tidak perlu sehingga bisa menyipan uang secara maksimal, setelah bisa rutin menabung tiap bulan sangat dianjurkan belajar mengenai investasi yang terbagi dalam beberapa intrumen yaitu emas, reksadana, saham, properti, obligasi dan deposito. Sudah pasti semua investasi ada resiko dibelakangnya, maka dari itu sebelum memulai investasi sebaiknya belajar terlebih dahulu untuk meminimalisir resiko yang ada.
5. Membuat rencana hidup, dalam hal ini juga tidak jauh berbeda dengan point diatas, perihal rencana hidup yang sering dilupakan, padahal sebenarnya ini merupakan pedoman yang menuntun kita melakukan tindakan untuk mewujudkan impian hidup, dengan membuat rencana hidup misal 5 tahun kedepan atau berapapun itu pasti kita akan lebih memanfaatkan waktu yang ada, dengan kata lain akan lebih sedikit waktu yang terbuang dan juga akan membuat lebih fokus untuk mencapai tujuan itu serta dapat membuat kita tidak cemas atau khawatir dengan pencapaian orang lain.
6. Mengasah keahlian, di masa Quarter Life Crisis sangat disarankan untuk melakukan kegitan seperti mencari hobi baru dan skill yang bisa menghasilkan, karena jika kita hanya merenungkan keadaan dan berdiam diri dirumah itu tidak akan merubah apapun. Beruntungnya jika menemukan hobi yang menghasilkan, seperti orang yang suka fotografi kemudian dengan cara yang ditemukannya dia bisa menghasilkan dari hobi yang dilakukannya itu sudah jelas akan terasa enjoy ketika melakukannya.Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H