Mohon tunggu...
Ardhia Nandita
Ardhia Nandita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Menulis agar bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Integrasi Ilmu dalam Konsep Diri Manusia

12 Juli 2021   00:17 Diperbarui: 12 Juli 2021   00:48 852
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Manusia sebagai mahkluk individualis memiliki pemikiran tentang apa yang menurutnya baik dan sesuai dengan tindakan mereka sebagai makhluk sosial yang saling berhubungan. Konsep diri merupakan kesadaran seseorang mengenai identitas dirinya. Deaux, Dana, dan Wrightman menjelaskan, konsep diri ialah sekumpulan keyakinan dan perasaan seseorang mengenai dirinya, baik itu berkaitan dengan bakat, minat, kemampuan, fisik, dan sebagainya. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi konsep diri diantaranya: jenis kelamin, harapan, suku bangsa, serta nama.

Dimensi Konsep Diri

Konsep diri memiliki tiga dimensi pokok, yaitu:

1. Dimensi pengetahuan, yaitu segala pengetahuan atau informasi yang kita ketahui tentang diri, seperti umur, jenis kelamin, penampilan, dan sebagainya,

2. Dimensi harapan, yaitu suatu pandangan tentang kemungkinan menjadi apa kita di masa mendatang, dan

3. Dimensi penilaian, yaitu penilaian individu tentang gambaran siapakah dirinya dan gambaran mengenai seharusnya bisa menjadi seperti apa

Identitas Diri dan Artikulasi Komunikasi

Identifikasi diri muncul ketika anak muda memilih nilai dan orang tempat dirinya memberikan loyalitasnya, bukan sekadar mengikuti pilihan orangtuanya. Seseorang yang tengah mencari identitasnya adalah orang yang ingin menentukan siapa atau apa yang dia inginkan pada masa mendatang.

Menurut Erikson (1968), identitas diri adalah bagaimana mengenal dan menghayati dirinya sebagai pribadi sendiri serta tidak tenggelam dalam peran yang dimainkan, misalnya sebagai anak, teman, pelajar, atupun teman sejawat.

Komunikasi terdiri dari 2 aspek yakni verbal dan nonverbal. Aspek verbal terdiri dari cara bicara atau bertutur kata, istilah-istilah yang sering disebut, serta bahasa yang digunakan. Sementara aspek nonverbal terdiri dari Kinesics (bahasa tubuh), Paralanguange (parabahasa atau vokalika), Penampilan fisik, Haptics (sentuhan), Proxemic (ruang), Chronemic (waktu), dan Artefak (objek kebendaan).

Komunikasi nonverbal di sini juga merepresentasikan identitas diri masing-masing informan. Hubungan antar sesama tidak pernah luput dari kehidupan kita sebagai manusia, karena sesungguhnya kita tidak akan bisa hidup sendiri-sendiri, kita tidak akan bisa melakukan apapun tanpa bantuan orang lain.

Krisis Dimensional Masyarakat Modern

Krisis multidimensional adalah krisis yang terjadi di berbagai bidang dalam waktu yang relatif sama. Krisis multidimensional yang melanda Indonesia saat ini konon berakar dari krisis identitas yang bersumber dari ketidakjelasan jati diri, krisis moral dan tingkah laku. Krisis multidimensional lebih sulit untuk diatasi, karena hubungannya saling berkaitan antara satu krisis dengan krisis lainnya. Krisis multidimensional merupakan situasi dimana bangsa negara ini dilanda oleh bermacam pertentangan besar maupun kecil.

Oleh karena itu, munculnya krisis multidimensional ini tentu berkaitan dengan kesadaran akan pentingnya ilmu pengetahuan dan pendidikan yang diberi atau didapatkan oleh masyarakat itu sendiri. Potensi institusi pendidikan yang dimiliki umat Islam, baik yang berbentuk madrasah maupun perguruan tinggi, belum bisa menjadi kekuatan yang optimal.

Oleh sebab itu, pendidikan Islam bias dibilang masih jauh dari harapan untuk menjalankan fungsi-fungsi alokasi posisional secara makro yang diperlukan oleh masyarakat. Gambaran krisis multidimensional tersebut dapat dipahami bahwa masyarakat pasti menghadapi berbagai macam tantangan. Tantangan bangsa ini otomatis menjadi tantangan yang harus dihadapi dunia pendidikan khususnya kepada pendidikan Islam.

Pendekatan Terintergrasi Terhadap Diri Manusia

Pendekatan integrasi yang dapat dilakukan dalam diri manusia antara lain dengan:

1. Mengungkapkan nilai-nilai melalui diskusi dan brainstorming
2. Menggunakan cerita untuk memunculkan nilai-nilai
3. Memainkan permainan nilai-nilai kemanusiaan
4. Menceritakan kisah hidup orang-orang besar
5. Menggunakan drama untuk melukiskan kejadian-kejadian yang berisikan nilai-nilai
6. Menggunakan berbagai kegiatan seperti kegiatan pelayanan dan service, fieldtrip dan klub-klub atau kelompok kelompok kegiatan untuk memunculkan nilai nilai kemanusiaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun