- Terbuka dengan Pemikiran Orang Lain
- Berpikir dari Proses hingga Dampak yang Dihasilkan
Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi Ilmu
Ontologi, secara bahasa Yunani terdiri dari dua kata; on: being, dan logos; Logic. Jadi ontologi ialah The theory of being qua being atau teori tentang keberadaan sebagai keberadaan. Sementara menurut istilah ontologi ialah ilmu yang membahas tentang hakikat yang ada, berbentuk jasmani/konkret maupun rohani/abstrak. Ontologi merupakan pembahasan dalam rangka untuk mencari atau mendapatkan hakekat sesuatu.
Epistemologi adalah cara mendapatkan pengetahuan yang benar, karena epistemologi itu adalah teori pengetahuan, tidak lain dan tidak bukan merupakan kelanjutan yang tak terpisahkan dari ontologi seperti yang telah dijelaskan di atas. Tanpa pemahaman yang utuh tentang ontologi dari 'suatu hakekat', mustahil kita akan dapat memahami dan menjawab dari pertanyaan "apa" yang sedang kita cari jawabannya.
Proses pencarian epistemology atau teori suatu pengetahuan yang sedang kita amati dan kita cari, biasanya didasarkan atas pertimbangan sikap skeptis, karena dengan sikap ragu itulah orang mencari tahu tentang berbagai hal yang melingkupinya. Maka dari sinilah kemudian lahir berbagai pengetahuan baru yang tergali tentang sesuatu tersebut.
Secara bahasa aksiologi berasal dari perkataan Axios (bahasa Yunani) yang berarti nilai, dan kata Logos yang berarti; teori, jadi aksiologi mengandung pengertian ; teori tentang nilai. Sementara secara umum aksiologi dapat diartikan sebagai teori nilai yang berkaitan dengan kegunaan dari pengetahuan yang diperoleh oleh manusia, dengan sendirinya dapat dikategorikan akan memberi manfaat dan berguna ataukah sebaliknya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H