Pesantren Kilat Ramadan (PKR) kerap diadakan pihak sekolah pada bulan Ramadan. Diharapkan sekolah dapat memberikan kegiatan yang meningkatkan keimanan selama bulan suci ramadan kepada siswa. Lantas, apa saja yang dapat diraih siswa dalam kegiatan ini?
Belajar Membaca Alqur'an
Ramadan menjadi momen yang sangat tepat untuk memperdalam kemahiran membaca Alqur'an. Cukup miris memang jika kita masih menemui siswa tingkat menengah atas yang belum lancar membaca Alqur'an. Ini saya alami sendiri. Bermula dari tawaran mengajar di salah satu sekolah menengah kejuruan di daerah domisili saya berada.
Setelah fix dengan jadwal mengajar, kepala sekolah menambahkan bahwa sekolah punya kegiatan tambahan, dimana kegiatan tersebut harusnya diisi oleh guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). Karena sebelum ada gurunya, jadi guru lainnya yang pegang. Singkat cerita, sayapun melanjutkan kegiatan tersebut, masih dengan cara yang lama karena saya masih membaca situasi yang ada.
Merekapun membaca Alqur'an satu persatu. Namun dalam penilaian saya, mereka masih belum layak untuk membacanya. Seorang yang membaca Alqur'an hendaknya ia telah menguasai ilmu membaca Alqur'an. Paling tidak hal-hal yang menjadi dasar dalam membacanya, yaitu hafal huruf hijaiyah, mengerti tanda baca, dan melafalkan hurufnya dengan baik.
Itu hal yang dasar. Kita belum berbicara panjang lebar tentang tajwid. Tentu pembahasannya berbeda lagi. Jika hal yang dasarnya saja belum dikuasai, maka orang tersebut belumlah layak membaca Alqur'an. Itu sebabnya siswa-siswa yang saya bimbing, banyak yang saya turunkan kajinya menjadi Iqro' (buku latihan membaca Alqur'an yang terdiri dari jilid 1 sampai 6).
Masing-masing mereka memiliki tingkatan jilid membaca yang berbeda. Kebanyakan mereka saya minta ulang membaca dari jilid 2. Karena pada jilid tersebut, diajarkan cara membaca panjang dan pendeknya huruf sesuai tanda baca yang melekat pada huruf tersebut. Saya menyimpulkan, siswa dalam kondisi darurat membaca Alqur'an.
Ini penting sekali. Alqur'an merupakan kitab suci seorang muslim, yang ia berpedoman padanya dalam beragama. Bila membacanya saja tidak bisa, bagaimana ia tertarik mengetahui maknanya, apalagi tafsir yang terkandung di dalamnya. Maka, ini harus menjadi salah satu gol-nya sekolah dalam kegiatan PKR.
Panitia hendaknya menyaring peserta, mana yang sudah bisa membaca Alqur'an dengan yang belum. Maka siswa yang belum bisa membaca Alqur'an, agar difokuskan kepada kegiatan belajar membaca Alqur'an saja. Jika kegiatan PKR itu berlangsung selama 3 hari. Saya yakin mereka sudah bisa membaca Alqur'an bila itu saja yang mereka pelajari, tanpa diikutsertakan kegiatan lainnya.
Mampu mengerjakan shalat dengan baik dan benar
Sholat adalah tiang agama. Amalan seorang hamba yang pertama kali dihisab adalah sholatnya. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Thabrani dan dishahihkan oleh Syaikh Albani disebutkan bahwa jika baik shalatnya seseorang, maka baik pulalah seluruh amalannya yang lain. Ini juga hal dasar yang harus ditanamkan pada siswa.
Terkadang hal ini terluputkan dalam agenda atau bahkan memang tidak diagendakan. Hal ini terjadi karena menganggap bahwa siswa sudah memahaminya, secara kegiatan tersebut memang dilakukan secara berkesinambungan. Mempelajari cara shalat dengan baik dan benar merupakan cakupan materi yang luas. Mulai dari bersuci hingga zikir apa saja yang dibaca.
Berwudhu tidak boleh asal. Asal kena air. Siswa dituntut untuk paham batas-batas anggota tubuh yang terkena wudhu. Juga diajarkan agar tidak boros air. Karena Islam melarang perilaku mubazir. Para siswi juga harus paham bahwa saat berwudhu tidak boleh berada di tempat yang terbuka, karena dapat menampakkan aurat mereka.
Ya, aurat perempuan adalah seluruh tubuhnya kecuali wajah dan telapak tangan. Jadi hati-hati. Pastikan Anda berwudhu di tempat yang tidak bisa dilihat oleh selain mahram. Ini penting untuk disampaikan kepada siswa. Maka setelah menyampaikan materinya, hendaknya pemateri menilai secara langsung gerakan dan bacaaan shalat siswa satu persatu, mulai dari cara berwudhu hingga tata cara berdo'a.
Itulah bekal dasar yang penting untuk diberikan kepada siswa. Maka, selepas mengikuti acara PKR di sekolah, siswa diharapkan mampu membaca Alqur'an dengan baik dan benar, begitu juga dengan mendirikan shalat yang sesuai dengan tuntunan yang diajarkan oleh Rasulullah.
Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H