Korban terus berjatuhan tanpa memandang bulu. Rumah ibadah, rumah sakit, dan bahkan tempat pengungsian tak luput dari bombardir Israel.
Terfikirkan oleh saya bahwa perilaku Israel ini mirip korban pelecehan seksual yang kemudian menjadi pelaku di masa mendatang. Sebagaimana disebutkan di atas, beberapa korban mungkin mengalami gangguan stres pasca-trauma atau gangguan mental lainnya yang mempengaruhi kemampuan mereka untuk berinteraksi sosial secara sehat.Â
Sebagaimana yang dikatakan oleh Veronica Adesla, M.Psi, Psikolog selaku Psikolog Klinis dan Co-Founder Ohana Space menjelaskan adanya faktor penyimpangan kognitif pada korban di atas.  "... Agar tidak menjadi korban kamu harus menjadi orang yang kuat, kamu harus menjadi orang yang dominan dimana tanpa dia sadari dia telah menjadi pelaku," ujarnya.
Entahlah.
Bagaimanapun, kita berharap eskalasi perang antara Israel dan Palestina segera berakhir.