Saya belajar berenang di Papua. Bersama teman-teman, kami memilih kolam penampungan air di pabrik sebagai tempat latihan pertama. Airnya dingin namun menyegarkan.Â
Tak berapa lama, saya dan teman-teman mencoba berenang di sebuah sungai kecil yang oleh masyarakat setempat disebut 'kali gorong-gorong' karena alirannya memang melewati sebuah gorong-gorong yang  menyeberangi bawah jalan aspal.Â
Airnya jernih, sangat dalam, dan menjadi tempat bermain yang sering kami kunjungi sepulang sekolah.
Hampir setiap pekan bersama keluarga saya mengunjungi Pasir Putih yang terletak di kota Manokwari yang indah.Â
Pantai dengan pasir yang begitu putih dan air laut yang jernih. Tak jarang kami melintasi laut untuk menyeberang ke Pulau Mansinam, sebuah pulau kecil yang konon katanya tempat para misionaris pertama kali datang ke Papua.
Hutan di sekitar kebun kelapa sawit menjadi salah satu tempat petualangan favorit saya dan teman-teman. Alam di Papua sungguh indah, suara burung yang merdu dan sejuknya udara membuat kami selalu kembali kesana.
Di Papua, saya memiliki seekor kanguru kecil. Saya memberinya nama Bonie. Bonie sangat lincah, jinak, dan seringkali menjadi pusat perhatian saat saya membawanya bermain di luar rumah.
Oh ya, setahun sekali kami pulang ke Medan disaat momen lebaran. Perjalanan kami biasanya menggunakan kapal selama lebih kurang lima hari perjalanan baik menggunakan kapal Dobonsolo ataupun Ciremai.Â
Biasanya bersama ibu dan adik-adik kami pulang ke Medan sebelum bulan puasa hingga tiga atau empat bulan lamanya setelah lebaran.
Ketika SD, saya sering berpindah sekolah dari Papua ke Medan untuk beberapa bulan lamanya hingga kemudian kembali ke Papua.
Pada tahun 1996, kami sekeluarga harus meninggalkan Papua karena mengikuti kepindahan ayah dalam bertugas. Lebih kurang sekitar lima tahun kami di Papua.Â