Mohon tunggu...
Andi Ramadhan
Andi Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis lepas di Kompasiana

Datang berlindung waktu susah dan senang. Tumpang berlindung waktu susah dan senang.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kisah Aris yang Menginspirasi

25 September 2023   18:43 Diperbarui: 25 September 2023   20:19 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. (kapanlagi.com)

Sebut saja namanya Aris. Seorang pemuda yang menginspirasi.

Tahun 2011, Aris resmi menyandang gelar sarjana dari salah satu kampus swasta di Yogyakarta. 

Segala perasaan campur aduk menghiasi hari-hari setelah kelulusannya; antara bahagia, harap, dan gelisah tentang masa depan. 

Kala itu, pemuda yang kala itu berusia 27 tahun ini siap menapaki dunia kerja dengan penuh semangat dan harapan.

Aris pertama kali mencoba peruntungan dengan melamar pekerjaan di salah satu jaringan franchise fried chicken di Yogyakarta. Dengan latar belakang pendidikannya, ia mengajukan gaji Rp1,5 juta. 

Namun, impian Aris harus kandas; aplikasinya ditolak dengan alasan bahwa gaji yang diajukan terlalu tinggi.

Tidak berputus asa, Aris memantapkan hati untuk mencoba peluang lain. 

Ia mencoba mendaftar program Officer Development Program (ODP) di Bank Rakyat Indonesia, dengan harapan bisa bekerja di Jakarta atau Surabaya. Namun, sekali lagi, Aris menghadapi kegagalan. Tetapi, Aris bukanlah tipe pemuda yang mudah menyerah. 

Ia percaya bahwa setiap kegagalan adalah langkah awal menuju kesuksesan.

Berbekal keyakinan dan semangat yang tidak pernah padam, Aris kemudian mendaftar untuk bekerja di salah satu BUMN perkebunan di Lampung. 

Proses seleksi berjalan dengan cukup ketat, namun dengan tekad bulat dan usaha yang maksimal, Aris berhasil melewati setiap rintangan. 

Kabar gembira pun tiba, Aris diterima dan ditawari gaji yang berkali-kali lipat dibandingkan dengan yang ia ajukan di franchise fried chicken, tempat ia ditolak sebelumnya.

Bekerja di BUMN perkebunan tersebut membawa banyak pelajaran dan pengalaman berharga bagi Aris. Ia belajar banyak hal, baik itu mengenai dunia perkebunan, manajemen, maupun kehidupan. 

Dengan dedikasi dan kinerja yang tinggi, Aris mampu menunjukkan bahwa ia adalah aset berharga bagi perusahaan.

Namun, impian Aris tidak berhenti di sana. 

Tahun 2018, ia bermimpi untuk berkarir di kantor pusat BUMN perkebunan tersebut di Jakarta. Impian itu menguatkan tekad Aris untuk terus belajar dan mengembangkan diri. 

Ia mengikuti berbagai pelatihan dan kursus untuk menambah wawasan dan keterampilannya.

Tahun 2020, dengan bekal pengetahuan dan pengalaman yang ia miliki, Aris mencoba peruntungan untuk berkarir di kantor pusat BUMN perkebunan tersebut di Jakarta. 

Proses seleksi kembali ia lalui dengan penuh ketekunan dan doa. Dan, kerja keras Aris membuahkan hasil; ia berhasil meraih posisi di kantor pusat dengan gaji yang jauh di atas dari sebelumnya.

Kini, tahun 2023, Aris masih setia memberikan kontribusi terbaiknya bagi perusahaan. Setiap hari ia bersemangat menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. 

Ia menikmati setiap tantangan dan peluang yang ada, sembari terus belajar dan berkembang. 

Gaji yang ia terima tidak hanya memenuhi kebutuhan pribadi dan keluarganya, tetapi juga memungkinkan Aris untuk menyisihkan sebagian untuk investasi dan tabungan masa depan.

Namun, Aris tidak ingin berhenti sampai di sini. 

Ia menargetkan bahwa dalam 3 tahun ke depan, ia dapat menduduki jabatan satu tingkat di atas dari yang saat ini. 

Ia berencana untuk mengambil studi lanjutan dan sertifikasi profesional untuk mendukung targetnya tersebut.

Kisah Aris adalah kisah tentang perjuangan, tekad, dan mimpi. Dari lulusan kampus swasta di Yogyakarta, Aris mampu menunjukkan bahwa kegagalan awal bukanlah akhir dari segalanya. 

Dengan usaha yang keras, doa, dan kepercayaan diri, ia mampu meraih impian dan mencapai kesuksesan. 

Aris membuktikan bahwa setiap orang memiliki peluang yang sama untuk meraih mimpi, asalkan ia bersedia bekerja keras, belajar, dan tidak pernah menyerah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun