Ane pun memilih mengajar sebagai asisten dosen di kampus D3 Ane ketika ada tawaran. Tentu saja dengan bekerja sebagai asisten dosen, yang notabene hanya bekerja paruh waktu, tidak ada sisa gaji yang ditabung.
Nah, ini dia kisah suksesnya. Xixixi...
Pada 2012, sebuah angin sejuk menerpa halaman kos-kosan Ane, seiring dengan kabar baik dari dosen yang mata kuliahnya Ane ampu, bahwa ada sebuah BUMN perkebunan yang membuka lowongan. Tanpa menunggu lama, Ane coba masukkan lamaran pekerjaan, mengikuti tes dan Alhamdulillah. Ane di terima, sob!
Semua perjuangan mencari pekerjaan ternyata dapat mengasah keterampilan dan membantu kita memecahkan sebuah masalah. Pengalaman-pengalaman itu tidak dapat digantikan dan membantu kita menjawab setiap pertanyaan yang diajukan di tes pekerjaan pada perusahaan yang berbeda.
Bersabar dan berusaha ternyata menjadi kunci. Segala hal dapat diatur, namun Allah juga sebagai penentu.
Sebagai ganjarannya, gaji yang Ane terima kini berkali-kali lipat jauh lebih besar dari gaji yang tawar menawar di atas. Sudah lebih kurang 4 tahun Ane kerja di sini.
Semua ada hikmahnya, Alhamdulillah.
Catatan penulis: Tanpa bermaksud riya' atau sejenisnya, tulisan ini lebih kepada mengajak sobat untuk sentiasa semangat dan termotivasi untuk terus mencoba apapun dalam berbagai hal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H