Mohon tunggu...
Ardha Kesuma
Ardha Kesuma Mohon Tunggu... Relawan - sesukasukaku

Ardha Kesuma, perempuan pencerita di Ruang Renjana Podcast yang selalu jatuh hati pada Ibu Bumi. Berupaya menerapkan gaya hidup minimalis, tidak memakan olahan dari binatang, selalu menghabiskan isi piringnya, mengumpulkan sampah plastik pribadi untuk dibawa ke tempat pengolahan sampah. Sejak 2017 merawat kehidupan melalui gerakan lingkungan dan literasi. Untuk keperluan terkait tulis-menulis, lingkungan, dan literasi, bisa menghubungi via email ardhakesuma@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Negeri Tanpa Nyamuk

4 Juni 2023   15:10 Diperbarui: 4 Juni 2023   21:31 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Problematikanya yang kompleks akan semakin rumit ketika tiba pada puncak krisis alam. Penduduk pesisir dan wakilnya di parlemen harus segera memprioritaskan pemulihan alam daripada perluasan area wisata dalam usaha peningkatan sektor ekonomi. Harus sama-sama dipahami bahwa ekonomi tidak akan tumbuh dari lahan yang tandus.

Bumi Indonesia yang gemah ripah loh jinawi juga harus diwaspadai kerusakannya. Negeri Saba' pada akhirnya hancur karena sikap yang tidak menghargai Allah dan karyanya, alam semesta. 

Pemanfaatan bumi gemah ripah loh jinawi sedang tidak bijaksana. Sawah-sawah di Jawa ditimbun bangunan bisnis perumahan dan pabrik. Hutan-hutan di Sumatera dan Kalimantan digunduli demi sawit. Pulau-pulau di Indonesia Timur rusak berkat tambang sumber baterai listrik, yang katanya ramah lingkungan. Bumi Nusantara darurat bencana.

Bencana bukan soal banjir atau longsor, namun terletak pada ketidakadilan yang dialami oleh alam. Semakin sulit menjangkau titik menjadi negeri yang indah dengan Tuhan yang Maha Pengampun, jika tanpa kesadaran untuk melawan. 

Saya mengingat betul pesan Tuhan melalui khatib di Hari Raya Idul Fitri tahun ini, bahwa Indonesia perlu pemimpin publik dan penyelenggara negara yang tidak melakukan korupsi, mereka yang tanpa niat melanggengkan otokrasi, dan mereka yang hanya bersungguh-sungguh untuk membangun kesejahteraan bagi seluruh umat manusia. 

Sistem negara dijalankan oleh pemimpin yang tidak serakah,tidak mengeruk sumber daya alam demi kepentingan pribadinya. Semuanya, dimulai dari kesadaran masyarakat dalam memastikan dirinya menjaga proses demokrasi.

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun