Mohon tunggu...
ArdeliaMeita K
ArdeliaMeita K Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Media Sosial Sumber Berita Masa Kini

5 Oktober 2017   11:46 Diperbarui: 5 Oktober 2017   12:08 6259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengutip dari remotivi.co.id, dua orang peneliti dari University of Amsterdam, Sanne Kruikemeier dan Sophie Lecheler melakukan sebuah penelitian berjudul "News Consumer Perceptions of News Journaslistic Sourcing Techniques" (2016). Keduanya mewawancari 422 responden terkait bagaimana jurnalis mengakses narasumber dalam berita-beritanya. Salah satu hasilnya, sebagian besar beranggapan berita yang bersumber dari narasumber lebih kredibel jikan dibandingkan dengan  berita yang bersumber dari media sosial.

Sumber: tandfonline.com
Sumber: tandfonline.com
Kruikemeier dan Lecherer menggunakan nilai 1-7 untuk mengukur tingkat persepsi pembaca atas kredibilitas berita yang diukur dari beberapa faktor, seperti objektivitas, akurasi, keberimbangan dan sebagainya. Semakin tinggi nilainya, semakin masyarakat percaya atas berita tersebut. Hasilnya, media sosial menempati urutan paling bawah, yakni Facebook (2,55) dan Twitter (2,56). Peringkat tertinggi diraih oleh wawancara (4,7), konferensi pers (4,33), dan surel (4,25).

Kepercayaan audiens adalah salah satu faktor yang menghidupi sebuah media. Untuk mendapatkan kepercayaan audiens adalah dengan memberikan berita yang akurat dan berkualitas. Penelitian yang dilakukan oleh Kruikemeier dan Lecherer menunjukkan bahwa sebenarnya masyarakat menginginkan berita yang melalui proses verifikasi sehingga bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya.

Padahal apa yang terjadi sekarang adalah kebalikannya, dimana media sosial yang masih dipertanyakan kebenarannya menjadi sasaran para jurnalis dalam mencari materi berita. Segala informasi yang didapat pun perlu dikonfirmasi lagi kebenarannya. Jangan sampai berita yang sampai ditangan pembaca hoax atau tidak seluruhnya benar dan merugikan masyarakat luas.

Daftar Pustaka

Alejandro, Jennifer. 2010. Journalism In The Age of Social Media. Reuteurs Institute  University of Oxford

Diakses            http://reutersinstitute.politics.ox.ac.uk/sites/default/files/research/files/Journalism-in- the-age-ofSocial-Media.pdf (4 Oktober 2017, 20:23)

Bungin, M Burhan. 2008. Sosiologi Komunikasi, Jakarta: Kencana

Kusumaningrat, Hikmat dan Kusumaningrat, Purnama. 2016. Jurnalistik: Teori dan Praktik. Bandung: Remaja Rosdakarya

M. Briggs. 2007. "Journalism 2.0: How to survive and thrive: A digital literacy guide for the information age". J-Lab: University of Maryland,     

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun