Selanjutnya, eco brick dilakukan di sekolah dasar Desa Sabrang terutama sekolah yang sudah dilakukan koordinasi yaitu SD 1, SD 3, SD 4, dan MIS MIMA 23 Sunan Ampel. Pengolahan sampah yang ada di sekolah diawali dengan pelengkapan fasilitas pengolahan sampah di sekolah oleh mahasiswa tim pelaksana yaitu, tempat sampah terpilah dan kotak sampah khusus botol. Dengan dimulainya hal tersebut, siswa dapat membiasakan diri untuk memilah sampah sesuai dengan jenisnya dan sampah yang memiliki nilai akan ditukarkan ke bank sampah agar mendapatkan keuntungan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan sekolah. Kemudian, untuk sampah residunya seperti sampah makanan ringan yang memiliki bahan metalizing dimanfaatkan untuk eco brick dan akan mengajak siswa-siswa membuat eco brick dengan cara memasukkan sampah-sampah metalizing yang sudah dipotong-potong ke dalam botol plastik kemudian dipadatkan dan disusun menjadi dekorasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H