Mohon tunggu...
Ardel Bayu Adityo
Ardel Bayu Adityo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Mercu Buana | Jurusan Ilmu Komunikasi | Prodi Digital Communication | NIM 44521010069

Mata Kuliah: Pendidikan Anti Korupsi dan Kode Etik UMB. Dosen Pengampu: Prof. Dr. Apollo Daito, S.E., Ak., M.Si., CIFM., CIABV., CIABG

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kemampuan memimpin diri dan upaya pencegahan korupsi dan etik menurut Taoisme

22 Desember 2024   19:00 Diperbarui: 22 Desember 2024   18:05 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Menghindari Ketergantungan pada Keinginan Duniawi
Taoisme mengajarkan untuk tidak terlalu terikat pada keinginan duniawi atau materi. Salah satu bentuk pengendalian diri adalah dengan mengurangi keinginan berlebihan terhadap hal-hal eksternal seperti kekayaan, status sosial, atau kekuasaan. Taoisme menganggap bahwa kebahagiaan sejati datang dari kedamaian batin dan kesederhanaan, bukan dari pencapaian materi atau kesenangan sesaat. Dengan mengendalikan keinginan kita, kita bisa lebih fokus pada apa yang benar-benar penting dalam hidup dan tidak terjebak dalam keinginan yang dapat menyebabkan penderitaan.

Modul Prof Apollo
Modul Prof Apollo

Dengan kelembutannya, air mengalahkan kekerasan; tetapi dengan kelembutannya pula, air memberi kehidupan. Simaklah Tao Te Ching bab 8 berikut ini: "Kecerdikan tertinggi adalah seperti air; air itu cerdik memberikan faedah kepada segala benda tanpa berebutan dengannya, berdiam pada tempat yang tak disukai orang, maka dengan demikian mendekati Tao. Cerdik memilih kediaman yang rendah, cerdik menenangkan hatinya, cerdik menjalankan peri kemanusiaan, cerdik berkata dengan
kejujuran, cerdik memerintah dengan aturan, cerdik menggunakan kemampuan dalam
cerdik menunggu waktu dalam gerakannya. Justru tidak berebutan, maka tidak membuat kesalahan" (Tan Tjoe Som, 1962:46). Watak air yang lemah-lembut dan menyukai tempat rendah ternyata memberi faedah dan tanpa meminta imbalan; tidak berebut, tidak saling bertabrakan kepentingan, senantiasa harmonis dengan irama kehidupan. Ia tidak berbuat atas satu target tertentu, pun pula tidak berkeinginan, tidak bertujuan, tidak berpamrih, ia hanya "mengalir" sesuai dengan watak alamiahnya, sesuai kodratnya. Dengan meneladani air, manusia diharapkan jauh dari pamrih kepentingan, keserakahan, keangkaramurkaan. Keserakahan dan keangkaramurkaan adalah bentuk kekerasan yang harus dihindari.

Modul Prof Apollo
Modul Prof Apollo

Modul Prof Apollo
Modul Prof Apollo

Modul Prof Apollo
Modul Prof Apollo

Modul Prof Apollo
Modul Prof Apollo

Modul Prof Apollo
Modul Prof Apollo

Modul Prof Apollo
Modul Prof Apollo

Kesimpulan 

Pemikiran Taoisme, yang berfokus pada pengendalian diri, keharmonisan dengan alam, dan kesadaran diri, dapat memberikan kontribusi penting dalam pencegahan korupsi, baik di Indonesia maupun di mana saja. Meskipun Taoisme bukanlah panduan langsung untuk kebijakan politik atau sistem hukum, prinsip-prinsipnya dapat diadaptasi untuk memperkuat moralitas individu dan kolektif dalam masyarakat. Berikut adalah beberapa alasan mengapa prinsip Taoisme bisa efektif dalam mencegah korupsi di Indonesia: 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun