Setiap harinya setelah dipanaskan dei rumah garam ini naik 4 sehingga untuk menuju ke ukuran 32 butuh waktu 8 hari. Sehingga ditambah dua hari akhirnya kristal kristal garam itu bisa diambil atau dipanen.
" Ini kita buat meja kristalisai sebanyak 8 dan setiap hari air kita alirkan dari meja satu ke meja yang laoinnya dengan cara membuka pralon ini. Tempatnya sudah kita buat tinggi rendah sehingga air bergerak seendiri. Untuk memasukkan air dari penyimpanan air pertama memang kita alirkan pakai pompa air karena jaraknya agak jauh . Ini hasil garam yang sudah saya panen ", Â kata Ahmad Falaq sambil menujukkan hasil garam yang dipanen.
Adanya rumah garam ini menjadi perhatian Dinlutkan Jepara dan Komisi B  DPRD kabupaten Jepara yang telah  berkunjung melihat dari dekat aktifitas pembuatan garam du rumah garam ini. Ahmad Falaq selaku pengelola berharap kerjasama dan juga binaan agar keberadaan rumah garam ini bermanfaat bagi petambak garam.Â
Ia berharap ke depannya petambak garam bisa produksi garam seoanjang tahun. Sehingga produksi garam nasional akan meningkat sehingga impor garam diharapkan semakin berkurang. ( Pak Muin)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H