Selain memberinya lampu warna-warni, juga peralatan sound sistem yang bagus sehingga ketika diarak selain berkelap kelip jika dilihat, suara yang ditimbulkan juga cukup keras.
Â
Sehabis shalat Isya sekitar jam delapan malam dari tiap-tiap mushola pun mulai mengarak ke Masjid Jami’ Baitul Makmur Kedungmutih. Setelah semua berkumpul barulah diringi mengelilingi desa setiap di pojok desa rombongan berhenti untuk doa bersama memohon kepada Allah SWT agar seluruh warga desa Kedungmutih diberi keselamatan dan rejeki yang melimpah yang diamini seluruh warga desa.
Selesai berdoa bersama barulah maskot-maskot itu bergerak keliling kampung sambil mengumandangkan takbir yang bersahut-sahutan, diselingi dengan dentuman petasan dan juga kilatan cahaya kembang api. Jika dilihat dari jauh arak-arakan takbir keliling sungguh sangat indahnya.
Oleh karena itu ketika rombongan mendekati rumah warga, maka semua warga menyambutnya di depan rumah dengan suka citanya.
Bahkan jika anak-anak mereka sudah tidur maka merekapun dibangunkan untuk melihat indah dan ramainya arak-arakan takbir keliling kampung.
Setelah berkeliling desa arak-arakan takbir kelilingpun berakhir di makam desa untuk berdoa bersama memohonkan ampunan seluruh penghuni kubur. Usai berdoa merekapun kembali ke tempat masing-masing. (Muin)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H