Mohon tunggu...
Fatkhul Muin kabarseputarmuria
Fatkhul Muin kabarseputarmuria Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis Warga,Wiraswasta,YouTuber

Sepuluh tahun lalu berkecimpung memburu dan menulis berita namun saat ini berwiraswasta dan mengembangkan ekonomi kerakyatan di pedesaan. Tetapi hasrat untuk menulis masih menggebu-ngebu kanal kompasiana inilah sebagai ajang pelampiasaan untuk menulis. " Menulis tidak bisa mati " aku tuangkan kreasiku juga di blog pribadiku www.kabarseputarmuria.com selamat membaca dan berbagi informasi No HP : 085290238476 semoga bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Rozikin , Membuat Kereta Dorong Untuk Pegaram Anti Karat

27 Juni 2015   18:29 Diperbarui: 27 Juni 2015   18:29 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rozikin dan Kereta dorong berangka pipa paralon

DemakDalam era yang modern ini tenaga manusia sangat mahal harganya oleh karena itu kerja manusia saat ini sudah digantikan mesin dan pesawat. Begitu juga dengan tenaga angkut garam dari lahan menuju ke gudang penyimpanan. Dulunya diangkut dengan tenaga manusia dengan cara gendong atau dipikul.

Namun beberapa tahun terakhir ini untuk angkut garam dibantu kereta  dorong beroda satu buatan pabrik. Kereta dengan roda berisi udara dan berbahan besi ini cukup membantu pegaram dalam rangka mengangkut garam dari lahan ke gudang.

Namun ada kendala yang cukup menganggu karena berbahan besi maka kereta dorong itu satu tahun sudah rusak terkena korosi.Beberapa bagian dari kereta dorong juga patak terutama bagian sambungan. Sehingga perlu perawatan yang membutuhkan biaya banyak selain mengelas kembali juga mengecat menghilangkan karatnya.

Melihat kenyataan itu Rozikin pegaram dari desa kedungmutih kecamatan Wedung kabupaten Demak berkreasi membuat kereta dorong berbahan baku plastic dan rotan. Rangka yang biasanya terbuat dari besi  ia modifikasi dengan bahan platik dan rotan. Begitu juga wadah tempat untuk mengankut garam juga terbuat dari plastic.

“ Saya jamin kereta dorong saya berbahan plastic dan rotan ini tahan beberapa musim. Karena tidak akan berkarat karena berbahan plastic pralon dan rotan. Paling yang mengganti adalah baut-bautnya saja . Setidaknya kuat jika hanya 2-3 kali musim garam”, kata Rozikin pada  di rumahnya Sabtu (27/6).

Kereta dorong berangka Rotan

Ide membuat kereta dorong berbahan plastic dan rotan ini dipicu sering rusaknya kereta dorong berbahan baku besi jika sudah bertemu dengan garam. Pegaram langganannya sering datang untuk menserviskan kereta dorong besi ke rumahnya. Lalu ide itu muncul seiring dengan permintaan pegaram .

Iapun mencoba membuat satu contoh kereta dorong berbahan rotan . Setelah jadi kereta dorong itu kemudian dibeli salah satu pegaram dari desa Babalan. Setelah dipakai iapun merasakan manfaat yang cukup besar pada kereta dorong anti karat ini. Selanjutnya beberapa pegaram juga mulai pesan pada dirinya.

“ Nah setelah satu dua pegaram di seputaran kedungmutih memakai kereta dorong ini maka pesanan mulai mengalir. Untuk yang berbahan baku rotan saya jual Rp 700 ribu langsung pakai. Sedangkan yang berbahan plastic paralon harganya lebih mahal dikit yaitu Rp 850 ribu “, kata Rozikin.

Pelek roda terbuat dari kayu

Rozikin mengakui harga kereta dorong modifikasinya lebih mahal sedikit dibandingkan dengan buatan pabrik. Namun demikian pegaram masih memilih kereta dorong berbahan plastic paralon dan rotan ini. Selain tidak korosi atau berkarat biaya perawatannya juga murah. Tidak perlu pengecatan setiap tahunnya dan juga pemyimpanannya juga mudah .

“ Kereta dorong ini jika kotor tinggal dicuci dengan air bersih dan penyimpanannya juga mudah ditaruh dalam gudang garam juga tidak berkarat. Sehingga dipakai kapanpun siap “, tambahnya.

Selain membuat kereta dorong di bengkel belakang rumahnya Rozikin juga membuat berbagai macam peralatan kebutuhan pegaram. Diantaranya kincir angin pompa air berbagai ukuran, garuk garam dan juga slender untuk memadatkan tanah. Selain itu ia juga menerima jasa servis peralatan membuat garam.(Muin)

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun