Puisi adalah sebuah seni yang menggunakan bahasa sebagai mediumnya, sebagaimana sebuah musik dengan irama sebagai medianya, gambar-gambar dengan aneka warna-warni sebgaia medianya, dan juga tari-tarian dengan gerak sebagai medianya.Â
Kemudian terdapat juga pengertian dari puisi atau yang bisa kita sebut juga dengan syi'ir dari pendapat ahli sastra di Indonesia, salah satunya pengertian tersebut berasal dari Herman J. Waluyo, beliau mengatakan bahwa puisi adalah salah satu bentuk kesusastraan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengkonsentrasikan semua kekuatan bahasa, yakni dengan mengkonsentrasikan kepada struktur fisik dan struktur batinnya. Â [1]
Perlu diketahui juga bahwa puisi itu merupakan ekspresi kreatif, yang mana itu di dapat dari hasil aktivitas jiwa yang menangkap kesan-kesan dan kemudian memadatkannya menjadi sebuah karya puisi. Kepadatan tersebut menjadikan puisi bersifat sugestif (secara halus dapat menyiratkan atau memunculkan ide atau perasaan tertentu tanpa menyatakannya secara eksplisit) dan asosiatif (hubungan antara kata-kata atau konsep-konsep yang berhubungan berdasarkan asosiasi makna). [2]
Dan berikut adalah puisi Singkat yang Menyetuh Hati dan Dekat Dengan kehidupan karya dari Ardani Ramdhan Thamimy sebagai penulis artikel ini sendiri
|
1. ZHOLIMÂ (puisi tentang kezoliman Israel)
Wahai penzholim yang sukanya menerror
Beratus ratus kata kotor
Beribu ribu kata kasar
Tak kan cukup tuk jelaskan dirimu yang kurang ajar
Sungguh dirimu hanya berlindung pada saudaramu
Yang sifatnya sebanding dengan mu
Kau dengannya gemar menganiaya
Kepada orang yang kau anggap tak berdaya
Kau dengannya gemar menyebar tipu daya
Seakan kau lah yang telah dianiaya
Kau memang makhluk yang tak patut dipercaya
Bahkan tak pantas bagimu disebut manusia
Wahai penzholim yang suka menyiksa
Niscaya akan datang padamu siksa
Dari Tuhan yang maha Esa
Atas perbuatanmu yang sangat berdosa
|
2. INSTAN, KHAYALAN DAN IMPIAN
Didalam hidup ini tak ada yang namanya instan
Jika pun kau dapatkan yang instan
Maka setiap Insan  akan melihatmu dengan kecurigaan
Jika pun temukan yang yang instan tepat dihadapan
Maka kau pun akan melihatnya dengan kecurigaan
Entah mengapa, banyak insan
Yang hanya berpegang pada khayalan
Demi meraih impian
Dan bukannya melakukan
Apa yang seharusnya dilakukan
Demi meraih impian
Dan bukannya sekedar angan angan
|
3. PERSPEKTIF CINTA
Apakah cinta itu dilihat dari lamanya perjumpaan
Apakah cinta itu dilihat dari dalamnya pandangan
Apakah cinta itu dilihat dari murninya perasaan
Memang cinta tak memiliki bentuk
Tapi bisa dirasakan oleh setiap makhluk
Memang cinta tak sekedar hubungan 2 insan
Tapi juga bukti dari sebuah kepercayaan
Memang cinta tak selamanya mudah
Tapi hasil perjuangannya akanlah indah
Note: Puisi ini adalah murni buatan karya sendiri jika didapatkan ada kesamaan kata atau kesamaan bait pada puisi puisi tersebut dengan puisi yang telah ada sebelumnya, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan atau unsur meniru ;)
[1] Buana, Cahya. 2021. SASTRA ARAB KLASIK SERI JAHILIYAH. Malang: Literasi Nusantara.
[2] Mahliatussikah, Hanik. 2019. Stilistika Puisi Arab. Malang: Universitas Negeri Malang Penerbit & Percetakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H